Erupsi Gunung Lewotobi, Dua Pesawat Gagal Berangkat menuju Bandara Frans Seda Maumere

Partahian menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan kapan operasional penerbangan di bandara kembali normal, karena masih menunggu data BMKG dan ASTAM AIRNAV yang dilaporkan kurang lebih setiap empat jam.

Maumere, Ekorantt.com – Pesawat Wings Air dan Nam Air gagal berangkat menuju Bandara Frans Seda Maumere, Kabupaten Sikka akibat abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT. Satu pesawat Wings Air juga batal berangkat dari Bandara Frans Seda Maumere menuju Kupang.

Kepala Bandara Frans Seda Maumere, Partahian Panjaitan mengatakan, sebenarnya pada Rabu, 19 Juni 2024 ada dua rute penerbangan. Namun dibatalkan pihak maskapai.

“Pesawat Wings Air dari Labuan Bajo sama Nam Air yang dari Kupang sekitar jam 12 cancel flight karena di ruang udara masih terdeteksi ada abu vulkanik. Walaupun di darat hasil paper test menunjukkan negatif,” ujarnya kepada Ekora NTT melalui sambungan telepon, Rabu.

 

“Hari ini, tadi pagi masih ada pesawat Wings Air yang take off dari bandara. Namun tadi sekitar jam 11.00 ada informasi dari Wings Air ada pembatalan keberangkatan,” jelas Partahian.

Keputusan batalnya penerbangan, sambung dia, setelah mendapat informasi dari BMKG dan data dari ASTAN AIRNAV yang menunjukkan di ruang udara area pendaratan masih terdeteksi abu vulkanik.

“Kemarin Selasa, 18 Juni 2024 itu sudah clear (kembali normal). Justru hari ini ada lagi terdeteksi ada abu vulkanik, sehingga pihak Airlines (maskapai) memutuskan untuk cancel flight,” ujarnya.

Partahian mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak maskapai untuk menangani para penumpang dengan baik sesuai aturan.

“Me-reschedule misalnya,” imbuh dia.

Partahian menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan kapan operasional penerbangan di bandara kembali normal, karena masih menunggu data BMKG dan ASTAM AIRNAV yang dilaporkan kurang lebih setiap empat jam.

“Sementara tidak bisa kita putuskan kalau data itu belum ada karena acuannya harus pakai data itu. Termasuk Airlines memutuskan apakah penerbangan dilanjutkan atau beroperasi atau cancel flight itu yang menjadi acuannya,” jelasnya.

Ia berjanji akan terus melakukan pengawasan dan memantau perkembangan ruang udara sambil menunggu data dari BMKG dan ASTAM AIRNAV.

Sebelumya pada Minggu, 16 Juni 2024, Bandara Frans Seda ditutup sementara akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki.

Erupsi terjadi pada Minggu, 16 Juni 2024 sekitar pukul 16.40 Wita dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 800 meter di atas puncak. Sebaran abu vulkanik sampai di Kabupaten Sikka.

Operasional Bandara Frans Seda Maumere, Senin, 17 Juni 2024 ditutup akibat terdampak abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-Laki.

Pada Selasa, 18 Juni 2024 operasional penerbangan di Bandara Frans Seda Maumere sempat dibuka. Namun ditutup kembali karena masih terdeteksi adanya abu vulkanik di ruang udara.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA