Ruteng, Ekorantt.com – Bripka Syamsuddin, anggota polisi Polres Manggarai, memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan. Dibantu sang istri Rini Mulia Sari, ia mendirikan Sekolah Dasar Deen Assalam dan Taman Kanak-Kanak (TKK) Deen Assalam yang berdiri di bawah Yayasan Pendidikan Islam Fii Sabilillah Ruteng.
“Kami peduli terhadap dunia pendidikan supaya anak-anak punya masa depan yang cerah,” kata Bripka Syamsuddin ketika berbincang dengan Ekora NTT pada Senin, 3 Juli 2024.
Syamsuddin berkata, banyak anak yang putus sekolah karena kondisi ekonomi orangtua yang serba kekurangan.
“Ada empati kepada anak-anak yang tidak sekolah, terutama yang anak-anak yatim piatu yang tidak mampu,” kata ayah empat anak itu.
Syamsuddin berkata, dirinya nekat mengajukan kredit ke bank untuk melakukan pengadaan tanah dan mendirikan bangunan sekolah.
Bangunan TKK Deen Assalam yang berlokasi di Cuncalawar, Ruteng dibangun di atas tanah yang masih berstatus sewa pakai. Sedangkan, bangunan SD Deen Assalam yang beralamat di Kumba, Ruteng, berdiri di atas tanah milik yayasan yang menaunginya.
“Bersyukurnya ada juga pihak yang memberikan dukungan dan membantu. Kita sangat terbantu,” ujarnya.
Awalnya orangtua merasa ragu-ragu untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang didirikan Syamsuddin. Belum keluarnya izin operasional menjadi alasan utama.
Keraguan orangtua sangat dimengerti oleh Syamsuddin. Ia pun berjuang hingga Kementerian Agama mengeluarkan izin operasional sekolah.
“TKK didirikan tahun 2018. Sedangkan SD tahun 2023.Guru sekarang ada 4. Demikian juga dengan di TKK,” kata Syamsuddin.
Di tengah kesibukannya sebagai polisi, ia selalu menyiapkan waktu untuk beraktivitas di sekolah seperti memotivasi anak-anak, berjumpa para guru, maupun ikut membantu tukang bangunan yang bekerja di sekolah itu.
“Selama ini tidak mengganggu pekerjaan saya sebagai polisi, pimpinan saya juga memahaminya. Secara lembaga juga mendapat dukungan,” ujarnya.
Ke depannya, ujar dia, pihaknya terus melakukan pembenahan fasilitas sekolah agar para guru dan siswa di sekolah merasa nyaman ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.
“Kami selalu terbuka untuk siapa pun yang ingin membantu, karena ini demi dunia pendidikan yang lebih baik,” tutupnya.