Koalisi Pangan Baik Terus Lakukan Upaya Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

Eni berharap, kolaborasi dengan para local champion ini dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah mulai tingkat desa hingga kabupaten untuk memperhatikan isu perubahan iklim dan pangan.

Ruteng, Ekorantt.comLocal champion atau penggerak lokal dari Koalisi Pangan Baik terus melakukan upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim yang makin nyata. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengelola varietas tanaman tahan iklim.

“Tanaman tahan iklim itu, seperti sorgum, jali-jali, dan pangan lokal lainnya,” kata Yovita Capsariani Pagu, seorang local champion ketika memaparkan materi pada kegiatan ‘Nonton dan Diskusi Iklim, Pangan, dan Keluarga’ di LG Corner Ruteng, Kabupaten Manggarai pada Selasa, 23 Juli 2024.

Selain sejumlah tanaman tersebut, penggunaan pupuk organik ramah lingkungan seperti biochar sebagai pembenah tanah yang telah dicoba. Tentunya, local champion terus menyuarakan pangan lokal sebagai adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim demi menjaga ketahanan pangan dan menyesuaikan dengan kondisi iklim yang berubah-ubah.

“Sedangkan upaya inovatif dari local champion adalah dengan mempromosikan pangan lokal dan pengolahan produk turunan di setiap festival dengan nama booth-nya Dapur Mama yang menampilkan pangan lokal seperti sorgum, jali-jali, tese, jagung, kacang tanah, dan kacang leba,” sebutnya.

Produk olahan dari pangan lokal itu, kata dia, akan menghasilkan seperti beras sorgum, tepung sorgum, sereal sorgum, kukis sorgum, tar sorgum, permen jamu, saritamulawak, enting kacang, cicinggo jagungan, kripik singkong, dan lain sebagainya.

“Upaya-upaya ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan di Manggarai serta membantu masyarakat beradaptasi dengan perubahan iklim yang terjadi,” imbuhnya.

Diketahui, selama ini kerja-kerja dari local champion didukung oleh Yayasan Ayo Indonesia sebagai anggota dari Koalisi Pangan Baik.

Project Officer Yayasan Ayo Indonesia, Eni Setyowati mengatakan, sejak tahun 2022 lalu, pihaknya aktif bekerja sama dengan anak muda yang tergabung dalam local champion untuk mengampanyekan dampak perubahan iklim, terutama pada bidang pertanian dan pangan.

“Budi daya pangan lokal secara organik dan terlibat dalam kegiatan sekretariat bersama PBI Manggarai Raya bersama pemerintah di tiga kabupaten, survei perubahan iklim, dan dampak perubahan iklim itu sendiri,” ucapnya.

Eni berharap, kolaborasi dengan para local champion ini dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah mulai tingkat desa hingga kabupaten untuk memperhatikan isu perubahan iklim dan pangan.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA