Puluhan Siswa Paskibra di Sikka Alami Diare, Diduga Setelah Konsumsi Bubur Kacang

Mereka mengalami diare diduga setelah mengonsumsi bubur kacang setelah latihan Paskibra memperingati hari ulang tahun ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang.

Maumere, Ekorantt.com – Sebanyak 71 siswa pasukan pengibar bendera (Paskibra) asal SMA Restorasi Doreng, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami diare atau penyakit yang membuat penderitanya sering buang air besar encer.

Mereka mengalami diare diduga setelah mengonsumsi bubur kacang setelah latihan Paskibra memperingati hari ulang tahun ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang.

Kepala Puskesmas Habibola, Sabinus kepada Ekora NTT, Jumat, 2 Agustus 2024, mengatakan, para siswa itu telah dievakuasi dan mendapatkan perawatan intensif oleh tim medis Puskesmas Habibola.

“Mereka sekarang sedang ditangani oleh tim medis puskesmas dan tim Dinas kesehatan Kabupaten Sikka karena ada gejala diare,” ujarnya.

Saat penanganan medis, kata Sabinus, seorang siswa sempat diinfus, walaupun kemudian dicabut. Sementara para siswa yang lain  ditangani dengan proses observasi.

“Siswa-siswa yang lainnya sementara ditangani dengan pengobatan oral (obat tablet),” ujarnya.

Sabinus belum bisa memastikan apakah para siswa yang menderita diare itu akibat mengonsumsi bubur kacang atau tidak, karena “sedang dilakukan observasi.”

Kepala SMA Restorasi Doreng, Yulius Juang menuturkan, pada Kamis, 1 Agustus 2024 pagi, para siswa Paskibra dijemput oleh Babinsa untuk mengikuti latihan.

“Latihan sampai jam 01.30 siang. Setelah itu baru mereka makan bubur kacang dengan telur,” ujarnya.

Tidak ada gejala diare sesaat setelah mereka mengonsumsi bubur kacang, kata Yulius. Gejala diare baru muncul di sore hari, sekitar pukul 16.00 Wita.

“Ada yang pusing, mual. Dan mereka mulai diare itu pada jam satu malam, ada yang jam empat mulai perut sakit, muntah,” tuturnya.

Meskipun mengalami gejala diare, kata Yulius, para siswa tetap pergi ke sekolah dan mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa pada Jumat pagi.

“Tadi sekitar jam 10.00 Wita sudah mulai ramai-ramai-ramai anak-anak perut sakit setengah mati. Ada yang sampai pingsan-pingsan. Akhirnya kami larikan mereka ke puskesmas,” ujarnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA