Pemkot Kupang Kenalkan Budaya ke Generasi Muda lewat Festival

Herry berharap, festival budaya ini terus dilakukan dan dibuat semarak mungkin agar menarik minat kaum muda dalam upaya melestarikannya.

Kupang, Ekorantt.com – Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Pariwisata tengah gencar melakukan berbagai kegiatan untuk melestarikan budaya.

Salah satunya lewat festival budaya yang diselenggarakan untuk memperkenalkan budaya-budaya kepada generasi muda.

“Supaya jangan punah. Karena sekarang ini banyak tarian kreasi dan tidak ada yang mengambil tradisional,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Kupang, Margaritha Salean kepada wartawan di Kupang pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Festival budaya diselenggarakan setiap tahun di 51 kelurahan yang ada di Kota Kupang. Selain memperkenalkan budaya kepada generasi muda, festival juga bertujuan untuk membangkitkan kembali etnis budaya yang ada di Kota Kupang.

Camat Alak, Ady Pally mengatakan, festival budaya yang diselenggarakan pada tahun 2024 dimulai di Kelurahan Manutapen.

“Masih di Kelurahan Manutapen. Selanjutnya di kelurahan lain,” katanya.

Ady menjelaskan, festival budaya yang diselenggarakan di 12 kelurahan se-Kecamatan Alak bersumber dari Dipa Kecamatan Alak sebesar Rp20 juta per kelurahan.

“Event ini di tahun lalu semarak sekali makanya pemerintah menambah anggaran lagi. Yang tahun lalu Rp15 juta, di tahun ini Rp20 juta supaya lebih semarak lagi,” ungkapnya.

Ady mengaku setiap kelurahan yang ada di Kecamatan Alak siap menyelenggarakan festival budaya.

“Sekarang menunggu jadwal yang dikeluarkan Dinas Pariwisata,” terangnya.

Plt. Lurah Manutapen, Herry Oetpah mengatakan, festival budaya dilakukan selama dua hari sejak 14-15 Agustus 2024.

Etnis yang ikut festival di Kelurahan Manutapen adalah dari etnis Timor, Sabu, Rote, dan Sumba.

“Selain tarian asli dari etnis, ada juga tarian kreasi dari mana-mama lansia,” ujarnya.

Herry berharap, festival budaya ini terus dilakukan dan dibuat semarak mungkin agar menarik minat kaum muda dalam upaya melestarikannya.

“Ini juga untuk menjaga kelestarian budaya kita sehingga budaya dari luar tidak mempengaruhi budaya asli kita,” katanya.

Festival budaya ini, kata Herry, juga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

“Ada pergerakan ekonominya karena ada UMKM juga terlibat,” tandasnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA