Ende, Ekorantt.com – Bakal calon gubernur NTT Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema berziarah ke makam leluhurnya di Aekeu, Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende, belum lama ini.
Menurut Ansy, perjalanan kehidupannya memiliki landasan spiritual dan akar budaya kultural yang kuat.
“Bakar lilin dan ritual adat di kampung halaman saya di Aekeu, Kecamatan Wolojita, adalah penyatuan energi juang saya, keluarga dan leluhur,” tulis bakal calon gubernur NTT yang berpasangan dengan Jane Natalia Suryanto (Ansy-Jane) itu lewat akun Instagram-nya @ansy.lema.
Ansy yakin akan mendapatkan restu dan tuntunan dalam mengarungi perjalanan ke depan.
Sebelumnya, pada Kamis, 5 September 2024, Ansy mengunjungi tanah kelahirannya di Kampung Pemo, Wolosoko, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende.
Di sana, Ansy disambut sangat antusias oleh pemuda dan orang tua. Ia juga disambut antusias oleh orang tua dan pemuda di tanah kelahiran ayahnya di Kampung Aekeu, Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende.
Ditemani istrinya, Maria Immaculata Inge Nioty, orang tua, keluarga, relawan dan kader partai, Ansy langsung mendatangi makam leluhurnya, bakar lilin dan khusyuk memanjatkan doa. Mosalaki menerimanya secara adat dan mendampinginya berdoa.
“Sebelum saya safari berkampanye, saya harus turun ke tanah leluhur saya untuk bakar lilin. Saya ingin minta restu dari leluhur. Juga mohon doa restu dari orang tua. Karena saya tidak bisa jalan sendiri. Saya yakin leluhur, keluarga dan masyarakat di sini pasti mendukung saya,” ujar dia.
Ansy mengaku, sejak kecil ia selalu diajak orang tuanya untuk pulang ke kampung halaman. Jadi, ia selalu terikat dengan budaya Ende Lio sejak kecil. Nilai-nilai kearifan lokal budaya Ende Lio hingga kini sangat berperan kepada dirinya dalam pekerjaan dan karier politiknya.
“Bapa, mama, keluarga, dan sanak saudara sekampung, menerima anak Ansy dengan suka cita dan penuh pengharapan supaya cucu dari opa Yohanes Lema dan Frans Feoake ini bisa menjadi gubernur NTT,” demikian harapan dan doa dari perwakilan keluarga.