Dampak Erupsi Lewotobi, Warga Nagekeo Diimbau Selalu Pakai Masker

Ia mengimbau warga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, selalu mencuci tangan, dan mencuci muka setiap kali beraktivitas di luar rumah untuk menghindari partikel debu vulkanik.

Mbay, Ekorantt.com – Penjabat Bupati Nagekeo, Herda Hemijaya mengeluarkan imbauan mengenai keselamatan kesehatan warga akibat erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT.

Imbauan itu berhubungan dengan sebaran abu vulkanik Lewotobi yang telah melanda wilayah Nagekeo.

Herda meminta seluruh warga terutama bagi pengidap penyakit asma dan paru-paru mengurangi aktivitas di luar rumah.

Bila ada kegiatan yang mendesak di luar rumah atau di area terbuka diharapkan selalu mengenakan masker untuk mengurangi dampak langsung abu vulkanik ke saluran pernapasan.

“Selalu tutup jendela dan pintu rumah untuk mengurangi masuknya debu vulkanik. Pastikan ventilasi rumah tetap bersih dan udara di dalam rumah tetap segar,” kata Herda dalam surat imbauan, Kamis, 14 November 2024.

Ia mengimbau warga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, selalu mencuci tangan, dan mencuci muka setiap kali beraktivitas di luar rumah untuk menghindari partikel debu vulkanik.

Sementara bagi warga yang bergejala batuk, sesak napas, dan iritasi pada mata akibat paparan abu vulkanik segera memeriksa diri ke petugas di fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Untuk diketahui, imbauan pemerintah dikeluarkan setelah adanya sebaran abu vulkanik hasil erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang menyasar wilayah Nagekeo.

Warga setempat merasakan adanya butiran debu melekat di tubuh dan mengenai mata saat mengendarai sepeda motor sejak Selasa siang hingga sekarang.

“Mata saya perih karena paparan abu vulkanik. Apalagi saat di atas motor siang tadi, sangat terganggu, mata perih sekali,” ujar Yanto, warga Sipi, Kecamatan Nangaroro, Nagekeo.

Yanto merasakan sebaran abu vulkanik terjadi sekitar pukul 12.00 Wita saat kabut asap menutupi langit Nagekeo. 

Di atas permukaan jalan, terlihat sebaran abu berwarna putih beterbangan. Abu menempel di kendaraan, dedaunan hingga di kulitnya.

“Awalnya saya tidak tahu, ternyata ini dampak gunung meletus. Abu masuk di mata dan terasa perih sekali,” tutur dia menandaskan.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA