Dinkes Sikka Tak Mau KLB Demam Berdarah Terulang Kembali

Dikatakan Petrus, alokasi dana insentif daerah (DID) untuk Dinas Lingkungan Hidup menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah dan genangan.

Maumere, Ekorantt.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kembalinya penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kewaspadaan itu disampaikan agar kejadian luar biasa (KLB) DBD pada awal sampai pertengahan tahun 2020 tak terulang kembali.

“Saat itu terjadi 16 kasus kematian akibat demam berdarah. Sekarang sedang dilakukan upaya pengendalian (DBD) terutama kepada masyarakat,” kata Petrus Herlemus, Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, kepada Ekora NTT, Sabtu, 14 Desember 2024 usai konferensi pers kasus stunting di Aula Rokatenda Kantor Bupati Sikka.

Angka penderita dan kasus kematian DBD tertinggi di terjadi pada tiga kecamatan di Kota Maumere yakni Kecamatan Alok, Alok Timur dan Kecamatan Alok Barat.

Petrus berharap peran masyarakat mencegah agar wabah penyakit DBD tidak berulang.

Dikatakan Petrus, alokasi dana insentif daerah (DID) untuk Dinas Lingkungan Hidup menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah dan genangan. Pengadaan mobil sampah dan amrol diharapkan menciptakan lingkungan tempat tinggal yang sehat.

“Sumbangan terbesar dari kota ini. Sanitasi buruk terjadi genangan air hujan, sehingga menjadi sarang nyamuk (Aedes Aegyti),” kata Herlemus.

Diketahui nyamuk aedes aegypti sangat membahayakan kesehatan manusia pada saat dewasa merupakan vektor parasit yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah.

Pada bulan November 2024 ketika curah hujan turun tidak menentu  penyakit DBD menyerang puluhan anak dan remaja di Kecamatan Nelle. Pemerintah Kecamatan Nelle menyebarkan imbauan melalui mimbar gereja mengingatkan umat dan akan bahaya DBD.


Penulis: Eginius Moa

spot_img
TERKINI
BACA JUGA