Labuan Bajo, Ekorantt.com – Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT menyebabkan tiga pesawat gagal mendarat di Bandara Komodo pada Senin pagi, 21 Januari 2025.
Para penumpang pesawat terpaksa dialihkan ke bandara terdekat akibat cuaca buruk yang mengganggu penerbangan tersebut.
Tiga pesawat gagal mendarat itu, di antaranya Super Air Jet IU726 rute Surabaya-Labuan Bajo, Batik Air ID6335 rute Denpasar-Labuan Bajo, dan AirAsia QZ646 rute Denpasar-Labuan Bajo.
“Penerbangan Super Air Jet dan Batik Air dialihkan ke Bandara Lombok karena cuaca buruk. Dikarenakan hal tersebut rute penerbangan lanjutan Super Air jet (LBJ-SUB) IU725 dan Batik Air (LBJ-DPS) ID6334 delay,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo, Ceppy Triono, Senin malam.
Ceppy berkata, pesawat AirAsia harus kembali ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali atau return to base, sebuah tindakan yang dilakukan oleh pilot untuk kembali ke bandara keberangkatan setelah mengudara.
Hal itu dilakukan demi memastikan keselamatan penumpang dan awak pesawat.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Manggarai Barat, Maria Patricia Christin Seran berkata, pihaknya telah mengeluarkan update peringatan dini diperpanjang hingga 22 Januari 2025.
Kata dia, kondisi cuaca ekstrem ini disebabkan oleh peningkatan status bibit Siklon Tropis 90S menjadi Siklon Tropis Sean yang terpantau di Samudera Hindia serta aktifnya gelombang atmosfer Rossby dan Kelvin yang turut mempengaruhi pola cuaca di Manggarai Barat.
“Tadi malam itu berkembang menjadi siklon tropis itu yang memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Manggarai Barat,” ujar Seran kepada Ekora NTT pada Senin malam.
Ia meminta masyarakat agar tetap waspada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan kerusakan fasilitas umum.