Proyek Pembangunan Rumah Sakit Pratama Riung Capai 85,75 Persen

Meskipun kemajuan tersebut cukup signifikan, Yovita mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi selama proses pembangunan.

Bajawa, Ekorantt.com – Pekerjaan pembangunan Rumah Sakit Pratama Riung di Kabupaten Ngada telah mencapai 85,75 persen hingga awal Februari 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, dr. Yovita Bernaditte Moi, menyampaikan laporan terbaru mengenai perkembangan proyek tersebut, yang diterima pada 1 Februari 2025.

“Proyek ini sudah mencapai 85,75 persen berdasarkan laporan 1 Februari 2025,” ujar Yovita kepada awak media di Bajawa, Sabtu, 8 Februari 2025.

Meskipun kemajuan tersebut cukup signifikan, Yovita mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi selama proses pembangunan.

Salah satu kendala utama adalah keterlambatan dalam kontrak dengan penyedia layanan, yang berimbas pada kelancaran proyek.

Selain itu, lokasi pembangunan rumah sakit yang berada di dekat wilayah cagar alam juga menambah tantangan tersendiri.

“Kami harus melengkapi beberapa persyaratan karena letak bangunan yang berdekatan dengan kawasan cagar alam,” tambah Yovita.

Kontraktor pelaksana, PT. Duta Abadi, yang menggarap proyek ini, terus berupaya mempercepat penyelesaian pekerjaan meskipun menghadapi berbagai tantangan.

Proyek rumah sakit ini menyedot anggaran lebih dari 44 miliar rupiah dan berlokasi di Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada.

Kepala proyek pembangunan Rumah Sakit Pratama Riung, Dus Teva mengatakan, pekerjaan kini sudah memasuki tahap terakhir atau tahap finishing.

“Saat ini, pekerjaan meliputi pemasangan atap, plafon, hingga keramik. Semua material sudah berada di lokasi pembangunan,” ujarnya.

Dus menjelaskan, untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersisa, pihaknya memperkerjakan 260 pekerja dengan berbagai keahlian.

“Kami distribusikan tukang sesuai dengan keahlian masing-masing, agar pekerjaan dapat selesai dengan baik dan sesuai target,” jelasnya.

Meski sudah memasuki tahap akhir, pihak kontraktor tetap menghadapi kendala lain, seperti kondisi alam yang tidak menentu, terutama curah hujan yang cukup tinggi.

Beberapa material juga harus diambil dari Pulau Jawa, karena tidak tersedia di sekitar lokasi pembangunan.

Dus berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu dekat, dengan target selesai hingga akhir Februari 2025.

“Kami akan terus berusaha agar proyek ini bisa tuntas sesuai jadwal,” tegasnya.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA