Pedagang Perlahan Tinggalkan Lapak Pasar Bobou Akibat Sepi Pembeli

Pasar Bobou terletak di Kelurahan Faubata, Kecamatan Bajawa, sekitar 7 kilometer dari pusat kota

Bajawa, Ekorantt.com – Sejumlah pedagang sayur di Pasar Bobou, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada perlahan-lahan meninggalkan lapak jualan akibat sepi pembeli.

Veronika Moi, salah satu pedagang Pasar Bobou mengaku rata-rata pedagang di pasar tersebut berjualan sayur hingga sembako. Mereka menempati lapak yang sudah diatur pemerintah setempat.

“Awal-awal cukup ramai tapi akhir-akhir ini sepi sekali. Sebagian pedagang sudah tidak lagi berjualan di sini,” tutur Veronika di Pasar Bobou pada Kamis, 13 Februari 2025.

Ia mengatakan para pedagang yang semula ditempati di Pasar Bobou mulai berjualan di Pasar Bajawa yang terletak di pusat kota. Di sana mereka menempati lorong-lorong untuk menjajaki barang jualan.

Akibatnya, aktivitas jual beli di Pasar Bobou menjadi sepi. Hanya terlihat beberapa pedagang yang masih konsisten menempati lapak.

Veronika berkata, leluasanya pedagang menjajaki jualan di lorong-lorong Pasar Bajawa disebabkan adanya kelonggaran pemerintah yang enggan melakukan penertiban. Padahal, lanjutnya, secara aturan sudah dilarang.

“Kalau semua pedagang sayur dan sembako di Pasar Bajawa ditertibkan, pasti (Pasar Bobou) tidak sepi begini,” ujar Veronika.

Sedangkan Agnes Na’o, pedagang Pasar Bobou, menilai pemerintah tidak tegas dalam menegakkan aturan daerah.

“Kalau pemerintah tegas, semua ke sini, pasti laku jualan kami ini. Makanya, kami selalu bilang di Ngada ini macam tidak ada pemerintah,” kata dia.

“Ini sudah ada perda, kenapa tidak tegakan? Kami bertahan di sini karena aturan,” sambung Agnes.

Ia menambahkan ketidaktegasan pemerintah menertibkan pedagang berdampak pada hasil dagangan yang anjlok. Dalam sehari hanya menghasilkan Rp100 ribu.

Ia membandingkan kebijakan pada era Bupati Marianus Sae, yang mana Pasar Bobou menjadi pusat keramaian karena semua pedagang terpusat di situ.

“Pak bisa lihat, sepi sekali di sini. Kalau semua pedagang sayur, ikan, dan ayam terpusat di sini pasti ramai kembali,” ujar dia.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ngada Johanes Rodja mengatakan pihaknya terus mengedukasi pedagang untuk kembali menempati lapak di Pasar Bobou.

Dalam upaya itu, pihaknya akan melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) mulai dari dinas perhubungan, badan pendapatan daerah, dan satuan polisi pamong praja (Pol PP).

“Karena pasar dibangun oleh kami, tapi ada OPD lain juga di dalam seperti retribusi oleh badan pendapatan dan soal parkiran itu dinas perhubungan,” ujarnya.

Ke depan, pihaknya berencana untuk melakukan pertemuan dengan Pol PP untuk mengatur pedagang kembali ke Pasar Bobou.

“Untuk sementara kita lakukan persuasif dan edukasi kepada para pedagang untuk kembali ke Pasar Bobou,” jelasnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kasat Pol PP Kabupaten Ngada, Alfian, belum memberikan informasi mengenai penertiban pedagang.

“Minta maaf ade (adik), izin saya masih ada urus keluarga yang sakit di Riung,” tulis Alfian melalui aplikasi pesan singkat.

Untuk diketahui, Pasar Bobou terletak di Kelurahan Faubata, Kecamatan Bajawa. Jarak dari kota Bajawa ke Pasar Bobou sekitar 7 kilometer.

Pedagang di Pasar Bobou merupakan hasil relokasi pemerintah setempat dari Pasar Bajawa sekitar tujuh tahun lalu. Namun, hanya berjalan sekitar tiga bulan, pasar tersebut kembali sepi.

Pedagang kembali menempati lapak Pasar Bobou saat Presiden Joko Widodo mengunjungi pada 1 Juni 2022 lalu. Namun, saat ini sejumlah pedagang berlahan meninggalkan pasar tersebut.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA