Maumere, Ekorantt.com – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur menyebabkan penutupan operasional Bandara Frans Seda Maumere, Kabupaten Sikka, pada Senin, 3 Maret 2025.
Penutupan ini disampaikan oleh Plt. Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas, dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Mokhammad Khusnul.
Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) serta Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terjadi pada pukul 04.34 WITA dengan kolom erupsi yang tidak teramati.
Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada pada status Level III (Siaga). Informasi ini juga dapat diakses melalui situs PVMBG di magma.esdm.go.id dan media sosial PVMBG di linktr.ee/PVMBG.
Akibat erupsi ini, Bandara Frans Seda Maumere ditutup untuk sementara. Penutupan operasional penerbangan ini tercatat dalam Notam Aerodrome Closed C0268/25 NOTAMR C0267/25, yang berlaku mulai 02 Maret 2025 pukul 22.54 UTC (03 Maret 2025 pukul 06.54 WITA) hingga 03 Maret 2025 pukul 22.00 UTC (04 Maret 2025 pukul 06.00 WITA).
Mokhammad menyampaikan, penutupan bandara ini berdampak pada 238 calon penumpang. Rinciannya; 72 penumpang penerbangan Wings Air rute Kupang – Maumere yang mengalami penundaan, 56 penumpang penerbangan Wings Air rute Labuan Bajo – Maumere, dengan 12 penumpang datang dan 44 penumpang berangkat, serta 110 penumpang penerbangan Wings Air rute Maumere – Kupang, dengan 38 penumpang berangkat dan 72 penumpang datang.
Ia menambahkan, bandar udara di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki akan menjalani pemeriksaan rutin atau paper test secara berkala untuk memastikan keselamatan penerbangan.
Informasi lebih lanjut terkait maskapai dan penerbangan yang mengalami penundaan atau pembatalan akan diberikan kemudian.
“Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV dan Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara akan terus berkoordinasi dengan pihak AirNav, PVMBG, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan keselamatan serta keamanan penerbangan,” ujar Mokhammad.