Indeks Desa Membangun di Sikka: 10 Desa Masuk Kategori Desa Mandiri

IDM tertinggi diraih oleh Desa Geliting sebesar 0,9025

Maumere, Ekorantt.com – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Sikka Lambertus Sol Keytimu mengatakan terjadi peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM) di Kabupaten Sikka pada 2024. Terdapat 10 desa masuk kategori desa mandiri setelah tahun sebelumnya hanya terdapat tiga desa dengan kategori itu.

IDM menjadi ukuran perkembangan suatu desa, dengan tolok ukurnya pada indeks ketahanan ekonomi, indeks ketahanan sosial, dan indeks ketahanan ekologi.

Sepuluh desa tersebut antara lain Desa Paga, Nita, Nelle Urung, Namangkewa, Geliting, Waiara, Wairkoja, Bola, Lepo Lima, dan Hab, yang tersebar di Kecamatan Paga, Nita, Nelle, Kewapante, Alok Timur, Bola, dan Kangae.

IDM tertinggi diraih oleh Desa Geliting sebesar 0,9025 dan rata-rata IDM untuk ke-10 desa di angka 0,8515.

Kata Lambertus, peningkatan tersebut menjadi bentuk keberhasilan desa-desa dalam memanfaatkan dana desa setiap tahunnya.

“Ada keberhasilan penggunaan dana desa yang bisa kita lihat dalam IDM,” kata Lambertus.

“Di IDM terukur jelas. Dari desa yang sangat tertinggal berkembang menjadi desa tertinggal, kemudian ke desa berkembang, maju, hingga mandiri.”

Pada 2018, jelas dia, dari total 147 desa, sebanyak 29 desa masuk kategori sangat tertinggal, 79 desa tertinggal, 36 desa berkembang, 3 desa maju, dan tidak ada desa mandiri.

Tahun berikutnya, desa kategori sangat tertinggal dan tertinggal berkurang, sedangkan desa dengan kategori berkembang dan maju bertambah.

Setiap tahunnya terjadi peningkatan. Data status perkembangan desa berdasarkan pemutakhiran data IDM yang dikeluarkan Dinas PMD Sikka, menunjukkan terjadi pengurangan jumlah desa dengan kategori sangat tertinggal selama tujuh tahun belakangan. Di sisi lain, kategori desa berkembang, maju, dan mandiri meningkat.

Pada akhir 2022, terjadi penetapan sejumlah desa persiapan menjadi desa definitif. Jumlah desa menjadi 181. Dampaknya, perubahan angka desa sangat tertinggal menjadi 10 desa pada 2023 dari sebelumnya hanya dua desa di 2022, serta desa tertinggal menjadi 47 dari sebelumnya 45 desa.

Pada 2024, desa dengan IDM kategori desa sangat tertinggal tersisa 5 desa, kategori tertinggal sebanyak 46 desa, kategori berkembang sebanyak 82 desa, kategori maju sebanyak 38 desa, dan kategori mandiri sebanyak 20 desa.

Desa dengan kategori sangat tertinggal yakni Desa Ragapu’u di Kecamatan Paga, Desa Ratekalo dan Ndaimbere di Kecamatan Mego, Desa Nitunglea di Kecamatan Palue, dan Desa Bu Nuapu’u di Kecamatan Tana Wawo. IDM terendah diraih oleh Desa Regapu’u sebesar 0,4459 dengan rata-rata IDM untuk kelima desa sebesar 0,4590.

Kata dia, untuk tahun 2025 akan terjadi penambahan barometer penilaian dengan perubahan nomenklatur dari Indeks Desa Membangun menjadi Indeks Desa (ID). Barometer yang akan ditambahkan yakni, Indeks Ekologi, Indeks Aksebilitas dan Tata Kelola Pemerintahan Desa, dan Indeks Layanan Dasar.

Penambahan barometer penilaian tersebut akan berpengaruh terhadap status desa, baik desa mandiri, maju, berkembang, tertinggal, dan sangat tertinggal.

TERKINI
BACA JUGA