Ende, Ekorantt.com – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Ende, NTT sejak awal tahun 2025 sudah mencapai 16 kasus.
“Total kasus DBD di Kabupaten Ende hingga Maret 2025 sebanyak 16 kasus,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Ende, Maria Agustina Tondong pada Kamis, 13 Maret 2025.
Ia menerangkan, kasus DBD tersebut tersebar di sembilan wilayah kecamatan. Dirincikan, Kecamatan Ende Utara sebanyak tiga kasus, Kecamatan Ende Tengah sebanyak empat kasus, dan Kecamatan Ende Selatan tercatat sebanyak tiga kasus.
Selanjutnya, di Kecamatan Nangapanda, Kecamatan Kotabaru, Wewaria, Detusoko, Ende, dan Kecamatan Maurole masing-masing satu kasus.
“Semua sudah sembuh dan tidak ada yang meninggal dunia,” kata Maria.
Ia menjelaskan DBD merupakan penyakit yang berbasis lingkungan yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk.
Hasil pemeriksaan, banyak jentik nyamuk demam berdarah di sekitar tempat tinggal pasien, kata Maria.
“Penyakit ini diakibatkan karena lingkungan yang kotor,” tambahnya.
Sebagai langkah antisipatif, pihaknya melakukan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan serta pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Pihaknya juga memberikan abate untuk menekan perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk.
Dalam kesempatan itu, Maria meminta masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan, termasuk aktif dalam memberantas sarang nyamuk di sekitar tempat tinggal. Warga diharapkan menerapkan pola 3M yakni menutup, menguras, dan mengubur.
“Sekarang kembali ke masyarakat, agar aktif dalam membasmi sarang nyamuk dengan menerapkan pola 3M dengan melihat kondisi hujan yang terjadi beberapa pekan terakhir,” kata Maria.