Ibu Hamil Meninggal Dunia di RSUD Maumere Akibat Ketiadaan Dokter Anestesi

Stefanus menyayangkan sikap Pemkab Sikka yang terkesan lamban dan abai terhadap keselamatan ibu dan bayi

Maumere, Ekorantt.com – Maria Yunita, 36 tahun, ibu hamil asal Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, meninggal dunia bersama bayi dalam kandungannya di RSUD TC Hillers Maumere pada Rabu, 9 April 2025 malam.

Nyawa mereka berdua tidak tertolong akibat ketiadaan dokter spesialis anestesi. Hal ini memantik kekecewaan pihak keluarga.

Yanto Gonde, kerabat korban, menuturkan bahwa sebelum meninggal, pasien membutuhkan tindakan medis yang memerlukan pembiusan. Namun karena ketiadaan dokter anestesi, hal tersebut tidak dapat dilakukan.

Akibatnya, kondisi pasien terus memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

“Kami sangat kecewa dengan pelayanan di rumah sakit. Katanya ini rumah sakit rujukan di daratan Flores, kok dokter anestesi saja tidak ada,” ujar Yanto saat ditemui di rumah duka Kamis pagi.

Yanto mengatakan, pihak rumah sakit sempat berkomunikasi dengan beberapa rumah sakit di luar Kabupaten Sikka agar pasien bisa dirujuk, tetapi karena tarik ulur waktu, Maria meninggal dunia di IGD TC Hilers Maumere.

Maria, kata Yanto, berada di rumah sakit hampir tujuh jam, sejak pukul 16.00 Wita hingga meninggal pukul 23.00 Wita.

“Awalnya pihak rumah sakit meminta pasien dirujuk ke Kabupaten Flores Timur, keluarga menyatakan siap untuk dirujuk,” tutur Yanto.

Namun dibatalkan dan diminta untuk rujuk ke Kabupaten Ngada. Itu pun dibatal lagi dan diminta ke Kabupaten Lembata, kata Yanto.

“Dibatal lagi dan terakhir diminta ke Rumah Sakit Kewapante pun dibatalkan dengan alasan alat kurang lengkap,” jelasnya.

Dia menduga tindakan tersebut adalah bagian dari penelantaran pasien oleh pihak rumah Sakit.

“Semoga pemerintah segera hadirkan dokter anestesi agar tidak ada korban selanjutnya dan pelayanan rumah sakit bisa ditingkatkan,” tandasnya.

Manajemen RSUD TC Hillers belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian tersebut.

Ketua DPRD Sikka, Stefanus Sumandi menyatakan dukacita atas kematian Maria. Sebelum Maria, kata Stefanus, seorang ibu hamil juga meninggal di rumah sakit dua hari sebelumnya.

Stefanus menyayangkan sikap Pemkab Sikka yang terkesan lamban dan abai terhadap keselamatan ibu dan bayi.

“Pemda terkesan lamban. Harus ada langkah-langkah konkret kebijakan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi mereka,” kata Stefanus kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis, 10 April 2025.

“Kami mendesak pemerintah untuk segera mendatangkan dokter anestesi. Persoalan ini sudah berlangsung lama dan kejadian ibu dan bayi meninggal bukan hanya semalam itu.”

spot_img
TERKINI
BACA JUGA