Ruteng, Ekorantt.com – Para kepala sekolah dari jenjang Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Manggarai mengikuti kegiatan sosialisasi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Jumat, 25 Juli 2025. Kegiatan ini digelar sebagai langkah preventif untuk mencegah penyalahgunaan dana BOS di lingkungan sekolah.
Sosialisasi yang berlangsung di Aula GOR Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (PPO) Kabupaten Manggarai ini menghadirkan narasumber dari pihak penegak hukum, yakni Pelaksana Harian (Plh) Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Manggarai, Ronald Kefi, dan anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Manggarai, Ipda Musthafa Isya.
Kepala Dinas PPO Manggarai, Wens Sedan menegaskan pentingnya pemahaman teknis dan hukum dalam pengelolaan dana BOS oleh para kepala sekolah.
“Kami tidak ingin ada kepala sekolah yang tersandung masalah hukum hanya karena kurangnya pemahaman tentang aturan teknis dan hukum penggunaan dana BOS,” kata Wens pada Sabtu, 26 Juli.
Ia menambahkan, sinergi antara Dinas PPO dan aparat penegak hukum merupakan bagian dari upaya menciptakan sistem pengelolaan dana yang bersih dan efektif.
Wens mengimbau seluruh kepala sekolah untuk menjauhkan diri dari potensi pelanggaran hukum dan mengelola dana BOS secara optimal demi peningkatan mutu pendidikan.
“Sosialisasi ini adalah bentuk perhatian serius kami terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana BOS, sehingga setiap rupiah yang dialokasikan benar-benar bermanfaat optimal bagi pendidikan anak-anak kita,” tegasnya.
Salah satu peserta kegiatan, Tomi Jemahan, Kepala SDI Golo Lambo, menyampaikan apresiasinya terhadap materi yang disampaikan.
“Kami sangat terbantu dengan sosialisasi ini, terutama materi dari Polres dan Kejaksaan. Sekarang kami jadi lebih paham batasan dan risiko hukumnya,” ujarnya.
Menurutnya, materi yang diberikan sangat relevan dan akan menjadi panduan penting dalam pelaksanaan pengelolaan dana BOS ke depan. Ia juga berharap kegiatan seperti ini dapat diselenggarakan secara rutin.
“Ini memberikan kami kepastian dan kepercayaan diri dalam mengelola dana BOS, sehingga tidak ada lagi keraguan atau kekhawatiran yang tidak perlu,” ketusnya.
