Kupang, Ekorantt.com – Pameran pembangunan yang digelar sejak 11 – 23 Agustus 2025 di Kota Kupang tak hanya menjadi ajang unjuk capaian pemerintah daerah, tetapi juga menjadi “ladang rezeki” bagi para pelaku usaha kecil dan pedagang musiman.
Sejak hari pertama pemeran yang digelar Pemerintah Provinsi NTT itu dibuka, ratusan pedagang kaki lima, penjual makanan ringan, mainan anak-anak, hingga pelaku UMKM lokal tampak memadati area sekitar lokasi pameran.
Mereka memanfaatkan tingginya jumlah pengunjung untuk menjajakan dagangan mereka. Seperti yang dilakukan Yos Fallo, 53 tahun, pria paruh baya asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Sambil memegang balon dengan berbagai bentuk dan permainan roda burung, ia mengelilingi lokasi pameran sambil menawarkan dagangannya.
Kepada Ekora NTT, Yos mengatakan, sejak hari pertama berjualan di lokasi pameran, setiap malam ia berhasil meraih omzet hingga Rp300 ribu.
“Kalau pameran seperti ini ramai terus, penghasilan bisa naik dua kali lipat dari hari biasa,” ujar Yos saat ditemui di arena pameran pembangunan pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Pikiran untuk menjual permainan anak-anak muncul usai pendapatan dari usaha jualan masker saat pandemi Covid-19 mulai tidak laku terjual.
“Awalnya jual masker di tahun 2020. Baru setelah selesai Covid mulai jual permainan anak-anak dan hasilnya limanya bagus,” terangnya
Ayah dua anak ini mengakui bahwa dirinya tidak malu berjualan walaupun dirinya adalah seorang pendeta dari Gereja Bethel Indonesia (GBI).
Sebagai pendeta, ia selalu berusaha tidak membebankan atau mengambil hasil dari jemaatnya. Aktivitas sebagai pedagang tidak mengganggu tugasnya sebagai seorang pendeta.
“Saya tidak mengambil hasil dari jemaat. Tetapi berbisnis jualan malam untuk menyambung hidup,” ucap Yos.
Ketulusan melayani jemaat dan ketekunan mencari penghasilan membawa hasil baik dalam kehidupan keluarganya.
Istrinya yang honor di salah satu SMP Negeri di Kota Kupang diangkat menjadi Pegawai PNS PPPK.
Selain itu, anaknya yang pertama lulus tes seleksi Akademi Militer Angkatan Udara (AU) pada 2023 lalu dan saat ini sedang mengikuti pendidikan.
“Saya tidak malu dan minder dengan status saya sebagai pendeta. Tidak boleh malu berusaha. Tuhan selalu membuka jalan bagi orang yang mau berusaha,” ujarnya.
Penjual kain sarung motif NTT, Mama Nakura mengaku dagangannya terjual walaupun tidak banyak.
“Setiap hari ada saja yang laku. Tidak banyak tetapi lumayan,” kata Mama Nakura.
Hal senada juga disampaikan penjual makanan ringan, Mama Yane. Setiap malam ia membawa barang dagangannya seperti, keripik ubi, jagung goreng, dan kacang.
Menjual di lokasi pameran, kata Mama Yane, pendapatannya lebih banyak ketimbang di lokasi penjualan sebelumnya.
“Di lokasi lama tidak menentu tapi pasti ada. Tapi kalau di sini lumayan,” katanya.
Ketua Panitia Pameran Pembangunan 2025, Frederik C. P Koenunu mengatakan, pihaknya menyediakan 120 stan untuk pelaku UMKM.
Fredrik bilang, pameran pembangunan ini dilaksanakan demi mendukung pelaku UMKM untuk promosi dan menjual produk-produknya, serta ajang informasi program Pemerintah Provinsi NTT.
Pameran pembangunan yang diselenggarakan di depan Hotel Harper Kupang tepatnya di Jalan CBD Boulevard, Kelurahan Fatululi itu mendapat antusias luar biasa dari masyarakat.
Terbukti, dari awal hingga penutupan pameran, jumlah pengunjung yang datang dan mengisi buku tamu berjumlah 88.600 orang.
“Sedangkan perputaran uang dari awal pembukaan hingga penutupan berkisar di angka Rp3 miliar lebih,” kata Fredrik yang juga sebagai Kepala Dinas Kominfo Provinsi NTT.
Ia mengaku secara umum kegiatan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana penyelenggaraan.
“Animo masyarakat yang begitu tinggi ini akan menjadi bahan evaluasi teknis untuk perbaikan penyelenggaraan tahun depan,” tutupnya.
