Kupang, Ekorantt.com – Tingginya angka stunting di Kota Kupang mendorong mahasiswa untuk berfokus pada proyek yang menitikberatkan pada penguatan fisik dan mental anak.
Terkait hal ini, Keluarga Besar Persiapan Keberangkatan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (PK-267) LPDP angkatan 267 kemudian mengadakan kegiatan Social Project bertajuk “Kolaborasi Awardee dalam Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Gizi Menuju Generasi Emas NTT.”
Kegiatan yang berlangsung di Aula lantai lima Kampus Universitas Citra Bangsa (UCB), Jumat, 31 Oktober 2025, diikuti oleh puluhan mahasiswa dari Universitas Citra Bangsa (UCB) dan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang.
Ketua Perwakilan PK-267, Abela Patresia Tambila, mengatakan kegiatan proyek fisik dan mental tersebut merupakan rangkaian dari beberapa kegiatan yang telah dilakukan menjelang persiapan keberangkatan.
“Mulai dari tanggal 10, kami sudah memulai kegiatan dengan memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia secara online,” ujar Abela di Kupang pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Abela menjelaskan, pemilihan proyek fisik dan mental kepada mahasiswa di Kota Kupang didasari atas tingginya jumlah balita yang mengalami stunting.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kupang, jumlah balita yang mengalami stunting mencapai 3.377 anak atau sekitar 29 persen dari total balita di Kota Kupang.
“Karena itu kami fokus kepada remaja karena mengingat dominasi populasi remaja adalah usia produktif,” jelasnya.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UCB, Sakti Oktaria Batubara mengatakan, Kampus UCB khususnya Fakultas Kesehatan mendukung penuh kegiatan yang dibuat PK-267 LPDP.
Sebab, ada banyak dosen UCB yang mendapat beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
“Ada dua dosen yang baru selesai sekolah S2 keperawatan di Amerika Serikat dan S3 dari Udayana. Dan ada 8 orang yang sedang studi S3 dengan pendanaan dari LPDP,” ujarnya.
Menurut Oktaria, proyek fisik dan mental yang diselenggarakan sangat bermanfaat bagi para remaja, mengingat angka stunting yang masih tinggi di NTT.
“Memang stunting di NTT kata gubernur NTT masih 37 persen dan target tahun depan 2026 bisa turun 32 persen,” terangnya.
Oktaria berharap, dengan kegiatan ini peserta mampu menjadi agen bagi dirinya sendiri, keluarga dan lingkungan.
“Mudah-mudahan dengan materi ini, harapannya disampaikan juga ke keluarga, tetangga sehingga ada persiapan sebelum menikah,” tandasnya.


                                    










