Bajawa, Ekorantt.com – Progres proyek pembangunan gedung Puskemas Inerie di Kabupaten Ngada baru mencapai 19 persen sejak dikontrakkan pada 21 Juli 2025.
Pekerjaan yang menyedot anggaran mencapai Rp7 miliar lebih ini akan berakhir kontrak pada 31 Desember 2025 mendatang.
“Ini sudah masuk minggu ke-15 kemajuan pekerjaan proyek itu baru mencapai 19 persen lebih. Kita komitmen hingga Desember mencapai 70 persen,” ujar Yohanes Kenge selaku Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) kepada Ekora NTT di Bajawa pada Kamis, 30 Oktober 2025.
Ia mengatakan, salah satu kendala adalah keterbatasan material lokal seperti pasir dan batu.
“Untuk mendorong pekerjaan bisa segera selesai, kita sudah lakukan pertemuan dan memberikan surat peringatan pertama kepada kontraktor pelaksana,” kata Yohanes.
Yohanes mengatakan, bangunan itu merupakan bangunan lantai dua yang terdiri dari ruang pasien, rekam medik, dokter, anestesi, gigi dan mulut, klinik, gudang hingga dapur.
“Para pekerja kita banyak ambil masyarakat setempat untuk menangani beberapa item pekerjaan,” tutur Yohanes.
Bila proyek tidak selesai tepat waktu, maka akan ada adendum. Pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan itu hingga tuntas.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, dr Yovita Bernaditte Moi mengatakan, pemerintah terus berkomitmen membangun sektor kesehatan.
Selama 10 tahun belakangan, kondisi fasilitas kesehatan di Inerie memprihatinkan, kata Yovita.
“Ini berawal dari tahun 2022 saat kita lakukan survei akreditasi, kita melihat gedung puskesmas khusus rawan jalan dalam kondisi kurang layak,” ujarnya.
Dinas Kesehatan mengusulkan pembangunan gedung puskesmas baru demi memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat di pantai selatan.
“Puji Tuhan pada tahun 2025 pembangunan sudah dimulai dan saat ini sedang berjalan,” kata Yovita.
Ia berharap dukungan semua pihak agar pembangunan gedung baru itu bisa berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat.













