Program Au Asa Mulai Tunjukkan Dampak Nyata Bagi Warga Kota Kupang

Dian menuturkan, manfaat tambahan dari program ini adalah kemudahan bagi pasien untuk mendapatkan identitas kependudukan lengkap.

Kupang, Ekorantt.com – Program Au Asa atau Dana Pengamanan Layanan Kegawatdaruratan (Gadar) yang digagas Pemerintah Kota Kupang mulai menunjukkan dampak nyata bagi warga, khususnya pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD S.K Lerik.

Selain memastikan layanan kegawatdaruratan tetap berjalan optimal, program ini juga membantu masyarakat yang belum memiliki dokumen administrasi kependudukan.

Direktur RSUD S.K Lerik, drg. Dian Sukmawati Arkiang menjelaskan, program Au Asa dirancang agar tidak ada pasien gawat darurat yang terhambat mendapat layanan hanya karena persoalan administrasi.

Dian menyebut terdapat empat kriteria penerima Dana Pengamanan Layanan Kegawatdaruratan di RSUD S.K Lerik.

Pertama, pasien yang tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga ataupun KTP.

Kedua, pasien yang tidak memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) maupun asuransi swasta lainnya. Ketiga, pasien yang menyandang masalah kesejahteraan sosial seperti lansia terlantar dan anak-anak terlantar.

Keempat, pasien-pasien kegawatdaruratan yang diagnosanya tidak ditanggung oleh JKN namu dalam kondisi kegawatdaruratan dan merupakan pasien tidak mampu maka dana pengamanan akan diberlakukan,” katanya.

“Jadi empat kriteria ini diberlakukan kepada pasien yang masuk di IGD RSUD S.K Lerik,” jelasnya ujarnya di Kupang, Jumat, 28 November 2025.

Dian menuturkan, manfaat tambahan dari program ini adalah kemudahan bagi pasien untuk mendapatkan identitas kependudukan lengkap.

Kemudahan itu, katanya, dimungkinkan melalui kolaborasi lintas sektor yang terlibat dalam pelaksanaan Dana Pengamanan Layanan Kegawatdaruratan.

Program Au Asa bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Bagian Keuangan Daerah, serta Bagian Hukum.

Melalui koordinasi tersebut, setiap pasien yang tiba di IGD tanpa identitas akan langsung ditangani petugas untuk kemudian dihubungkan ke dinas terkait.

“Melalui petugas di IGD, pasien yang tidak memiliki identitas kependudukan, petugas langsung menghubungi dinas terkait untuk pengurusan identitas,” ujarnya.

Dian menambahkan, program ini memberikan manfaat berlapis bagi masyarakat.

“Ada keuntungan ganda dari program ini yakni terlayaninya pasien dan pasien tertangani masalah identitas kependudukan,” tandasnya. (Patrick Padeng/ Adv)

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img