Unika Santu Paulus Ruteng Target Bangun Kampus 2 di 2026

Pertumbuhan jumlah mahasiswa setiap tahun turut mendorong pihak yayasan untuk mempercepat rencana pembangunan Kampus 2.

Ruteng, Ekorantt.com – Yayasan Santu Paulus Ruteng (Yaspar) menargetkan pembangunan Kampus 2 Unika Santu Paulus Ruteng mulai dilakukan pada tahun 2026.

“Targetnya di tahun 2026 ini atau 2027,” kata Ketua Yaspar, Pastor Teobaldus Rolling Mujur kepada awak media di Ruteng pada Sabtu, 6 Desember 2025.

Ia bilang, lokasi kampus yang digunakan saat ini sudah tidak lagi memungkinkan untuk pengembangan fasilitas.

Pertumbuhan jumlah mahasiswa setiap tahun turut mendorong pihak yayasan untuk mempercepat rencana pembangunan Kampus 2.

“Karena itu kampus 2 menjadi program utama dari Yayasan Santo Paulus Ruteng,” ujarnya.

Meski belum menentukan lokasi pembangunan, Pastor Rolling menyebut pihaknya tengah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan guna mewujudkan program tersebut.

Namun, ia mengakui tantangan utama yang dihadapi adalah status akreditasi kampus yang masih berada pada tingkat Baik Sekali. Sementara untuk membuka kampus 2 di luar wilayah Manggarai, perguruan tinggi harus memiliki akreditasi Unggul.

Kendati demikian, ia tetap optimistis rencana tersebut dapat terwujud dengan dukungan seluruh civitas akademika.

”Tapi kita akan tetap berkoordinasi dengan LLDIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi). Semoga ada jalan keluar yang baik, yang bisa mendukung program yayasan ini,” ujarnya.

Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Profesor Adrianus Amheka, menyatakan dukungan atas rencana Yaspar.

“Saya dorong kampus atau program studi, kita harus mengejar angka partisipasi Perguruan Tinggi di Indonesia,” katanya.

Adrianus menjelaskan, dukungan yang diberikan LLDIKTI terutama berupa rekomendasi. Adapun pemenuhan berbagai standar tetap menjadi tanggung jawab perguruan tinggi.

LLDIKTI, tambahnya, hanya memberikan rambu-rambu untuk memastikan setiap pembukaan program studi atau kampus baru sesuai peraturan dan menjamin mutu pendidikan.

“Kami mendorong pembangunan perguruan tinggi atau program studi sesuai dengan kebutuhan. Saya yakin, Unika Ruteng bisa, termasuk kampus lainnya di Nusa Tenggara Timur,” tutup Adrianus.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img