Kisah Pilu Imelda: Idap Kista hingga Kesulitan Biaya Operasi

Borong, Ekorantt.com – “Mau ke Rumah Sakit untuk operasi, uang tidak ada. Saya tidak bisa bekerja,” tutur Imelda Done. “Tambah lagi anak saya yang dulu kerja di Bali, sekarang sudah tidak bekerja karena virus corona.”

Imelda, 49 tahun, adalah seorang janda yang menderita penyakit kista.

Warga Kampung Wae Poang, Desa Bamo, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur ini, mulai sakit sejak 2017.

“Awalnya saya rasa di bagian dalam perut seperti ditusuk-tusuk. Saya tidak peduli dan bekerja seperti biasa,” ceritanya.

Namun, seiring waktu, sakitnya semakin parah. Perutnya mulai membesar.

“Makan, tidur, buang air, terasa susah,” kisahnya.

Menyadari kondisinya yang demikian, Imelda mengaku berusaha untuk mencari pengobatan alternatif.

Ia mendatangi sejumlah dukun dan pendoa. Namun, hasilnya nihil. Sakitnya tak kunjung sembuh.

Imelda kemudian mendatangi salah seorang dokter praktik di Borong, ibu kota Manggarai Timur.

“Selesai periksa, dokter minta saya agar kurangi aktivitas di luar rumah. Dia juga minta tidak boleh urut. Minum ramuan saja. Ia juga minta saya urus BPJS untuk memudahkan saat ke Rumah Sakit nantinya,” katanya.

Mendapat saran demikian, Imelda langsung mengurus BPJS di Borong.

Berbekal BPJS dan uang seadanya, pada 2018, ia menuju RSUD Ben Mboi Ruteng, Kabupaten Manggarai untuk mengecek penyakit yang ada dalam tubuhnya.

Imelda berangkat dari Wae Poang menuju Ruteng menggunakan kendaraan umum. Tak ada sanak keluarga yang mendampinginya.

“Di mobil, saya tidak tahan duduk, karena perut terasa nyeri. Tetapi mau bagaimana lagi saya harus tetap jalan. Saya lawan dan tahan rasa sakit agar bisa tembus di Rumah Sakit,” katanya.

Tiba di RSUD Ben Mboi Ruteng, Imelda langsung menemui petugas medis dan meminta agar dirinya segera diperiksa.

Dari hasil pemeriksaan, dokter di RSUD Ben Mboi mendiagnosis bahwa Imelda terkena kista.

Menurut dokter, kista tidak bisa dioperasi di RSUD Mben Boi Ruteng, karena peralatan tidak memadai.

“Dokter bilang, penyakit kista hanya bisa dioperasi di Rumah Sakit di Bali dan Kupang,” ujarnya.

Mendengar itu, Imelda hampir putus asa. Ia pun kembali ke kampung halamannya.

“Saya tidak punya uang yang cukup waktu itu. Kalau operasi mungkin terbantu dengan BPJS tetapi uang tranportasi dan biaya hidup selama di Kupang atau Bali tidak ada,” katanya.

Sejak saat itu, Imelda memilih bertahan melawan sakitnya dengan pengobatan tradisional.

“Kadang saat baik, perut turun sedikit, tetapi setelah itu naik kembali. Kalau seperti itu, saya harus baring sudah. Tidak bisa paksa. Kalau paksa bisa pingsan,” katanya.

Imelda hidup menjanda sejak 1990. Kala itu, suaminya pergi meninggalkan Imelda dan putri semata wayangnya yang masih kecil.

Setelah suaminya pergi, Imelda berperan ganda dalam rumah tangganya: menjadi ibu sekaligus ayah bagi anaknya.

Imelda mengaku, untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mengongkos sekolah anaknya hingga ke bangku SMA, ia bekerja mengolah kebun peninggalan suaminya dan jadi buruh tani.

Tahun 2015, anaknya merantau ke Bali. Putrinya merantau karena tuntutan ekonomi.

Sejak saat itu, Imelda tinggal sendiri. Ia tetap bekerja seperti biasa.

Namun, baru dua tahun anaknya bekerja di Bali, Imelda jatuh sakit.

Sejak menderita sakit, Imelda mengaku, tidak bisa bekerja seperti biasanya. Ia tidak lagi merawat kebun dan jadi buruh tani untuk bisa beli beras.

“Sudah empat tahun ini saya tidak bisa kerja. Untuk beli beras tunggu uang dari anak yang kerja di Bali. Kalau dia belum kirim, kadang ada keluarga yang datang bawa beras. Saat sakit juga mereka datang bawa nasi dan sayur. Kalau datang parahnya, saya tidak bisa buat apa-apa. Saya hanya bisa baring lemas,” kisahnya.

Imelda mengaku, saat ini, dirinya membutuhkan uluran tangan dari orang-orang yang peduli agar ia bisa berangkat ke Kupang atau Bali untuk jalani operasi.

“Selama ini, saya punya niat ke Kupang untuk jalani operasi sesuai anjuran dokter. Mau jalan uang tidak ada,” katanya.

“Semoga Pemerintah Manggarai Timur dan orang-orang baik di luar sana bisa membantu saya,” tutupnya.(AR)

Bagi Anda yang tergerak hati untuk membantu mama Imelda, silahkan menghubungi nomor 082146709216.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA