Ende, Ekorantt.com – Para orang tua wali murid pada Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Muktyaca Ende keluhkan kebijakan sekolah yang tetap melakukan kegiatan belajar mengajar di tengah meningkatnya angka penularan Covid-19 di Kabupaten Ende.
Pengeluhan tersebut disampaikan salah satu orang tua murid yang tidak mau namanya dipublikaskan. Menurutnya, sejak Kabupaten Ende dinyatakan masuk dalam zona merah Covid-19, pemerintah daerah telah mengeluarkan instruksi terkait pelaksanaan sistem pembelajaran dari rumah. Namun, pihak sekolah setempat bersihkukuh tetap menjalankan kegitan belajar mengajar seperti biasa.
“Kami ini (orang tua,red) pusing om, dari sekolah tetap membiarkan kegiatan belajar mengajar berjalan dan tidak ada pembagian kelas. Semuanya berjalan normal. Kalau terjadi apa-apa, siapa yang bertanggungjawab,” ungkap sumber itu yang enggan menyebutkan identitasnya.
Instruksi Dinas Pendidikan Kabupaten Ende yang telah disetujui Bupati Djafar Achmad terkait pelaksanaan belajar dari rumah (BDR), sepertinya tidak diindahkan oleh pihak Yayasan Bina Wirawan dan Akademika SMK Muktyaca Ende karena hingga kini proses KBM masih dilakukan seperti sedia kala.
Dikonfirmasi Ekora NTT melalui sambungan telephone pada Sabtu,(30/01/2021) sore, Kepala SMK Muktyaca Sr. Stanisia, CIJ menampik pertanyaan Wartawan dengan enggan memberi penjelasan secara detail atas kegiatan belajar tatap muka di sekolah.
“Saya tidak ada urusan tentang itu,” ujar Sr. Stanisia sesaat sebelum sambungan seluler dimatikan.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende Matildis Mensi Tiwe yang dikonfirmasi media ini mengaku kaget dan baru mengetahui jika masih ada sekolah di wilayah Kota Ende yang melakukan proses KBM.
“Jika informasi itu benar maka setelah ini saya akan koordinasikan dengan Suster kepala sekolah,” kata Kadis Mensi.
Berdasarakan regulasi mengenai SMA dan SMK, terang Mensi, merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Namun pada situasi pandemi, semua pihak termasuk seluruh jenjang pendidikan harus mengikuti aturan daerah setempat.
“Sudah ada komunikasi dengan pihak provinsi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, semua tetap mengikuti kebijakan daerah,” ungkap Kadis Mensi.
Berbeda dengan lembaga sekolah menengah atas lainnya di Kabupaten Ende yang dikonfirmasi wartawan yang diketahui telah menghentikan sistem pembelajaran tatap muka di sekolah. Hal ini untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kalau kami sudah, waktu kunjungan Pak Kadis PK Propinsi sudah disampaikan kalau kita tetap mengikuti instruksi daerah. Ini kan pandemi jadi kita tentu mematuhi semua anjuran pemerintah,” ujar Albinus Minggu, Kepala SMA Negeri I Ende.