Kendala Jaringan untuk Vicon, Kepala SDN di Pulau Terluar Sukun Rela Carter Kapal ke Maumere

Maumere, Ekorantt.com – Jahading, Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukun di Pulau Terluar Sukun, Desa Samprong, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, terpaksa mencarter sebuah kapal nelayan menuju Kota Maumere bersama empat murid dan beberapa guru.

Upaya Kepsek Jahading untuk mengikuti video conference (vicon) dengan tim asesor berkaitan akreditasi sekolah, karena wilayah itu terkendala akses internet.

“Terkendala jaringan internet saya harus boyong beberapa guru dan 4 murid, lalu carter kapal nelayan ke Maumere sambil membawa berkas buat vicon dengan asesor terkait akreditasi,” kata Jahading pada sela-sela vicon di Jalan Ikan Kombong, Kelurahan Kota Uneng, Maumere, Kamis (23/9/2021).

Jahading menyatakan sejak berdiri tahun 1962, baru pertama kali sekolah tersebut diakreditasi. Ia sendiri memang punya komitmen kuat untuk akreditasi sekolah yang berdiri pada tanggal 18 Agustus 1962 itu. Pasalnya, akreditasi sekolah sangat penting untuk mengetahui kemajuan satuan pendidikan.

“Setelah saya dilantik dan coba cek teman-teman guru dan membuka arsip sekolah sejak berdiri tahun 1962 SDN  Sukun ini belum pernah diakreditasi,” tutur dia.

Sejak awal Maret 2021, pihaknya mendapat informasi bahwa SDN Sukun akan ikut akreditasi. Operator sekolah tersebut kemudian berupaya mencari signal di gunung untuk menggugah beberapa dokumen. Upaya itu pun gagal karena terkendala jaringan.

“Akhirnya kami memutuskan untuk ke Maumere,”kata Kepsek Jahading.

Ia lantas meminta kepada pemerintah agar bisa membantu jaringan internet di lembaga sekolah tersebut. Hal ini ia sampaikan untuk mengurangi risiko-risiko baik terhadap siswa, guru maupun lembaga pendidikan itu.

“Biaya kapal mahal, kemudian satu hal penting ialah keselamatan anak-anak ke Maumere juga perlu diperhatikan serius,”tutur dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga Kabupaten Sikka, Mayella da Cunha, ketika dikonfirmasi Ekora NTT Kamis (23/9/ 2021) menyatakan bahwa pelaksanaan Asesmen Nasional bagi sekolah yang belum memiliki perlengkapan IT boleh bergabung pada sekolah yang sudah memiliki akses internet.

“Mengenai biaya mengacu pada Surat Kadis Pendidikan Provinsi NTT, sumber biaya dari masing-masing sekolah melalui Dana Bos,” kata Kadis Yel.

Yel mengungkapkan tahun 2021 pihaknya akan memasang VSAT untuk SD dan SMP Satap Sukun. Dengan demikian tahun depan kedua lembaga pendidikan itu sudah mandiri.”Kita upayakan sampai tahun 2022 semua wilayah sudah terpasang VSAT,” tutupnya.

Yuven Fernandez

spot_img
TERKINI
BACA JUGA