Sensasi Air Panas Blidit Sikka, Fenomena Unik dari Gunung Egon

Maumere, Ekorantt.com – Flores yang dijuluki ‘Nusa Bunga’ memiliki aneka destinasi wisata yang sangat menggoda para wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik.

Berbagai wisata alam, wisata budaya dan wisata rohani unik pun tersaji di dalamnya, lengkap dengan fenomena uniknya. Sebut saja Air Panas Blidit di kaki gunung Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, yang jarak 30 kilometer arah timur kota Maumere.

Sabtu, 23 Oktober 2021 Wartawan Ekora NTT bersama Damian Sone dari Spanish Tour Guide Bali mengunjungi Air Panas Blidit yang terletak Desa Persiapan Egon Buluk, Kecamatan Waigete.

Dengan mobil Avanza ditemani pemandu menuju lokasi Mo’at Woga, warga Waigete dengan anaknya Nona Will dan cucunya Chelsi.

Pemandangan yang disuguhkan ketika tiba di area parkiran dan lopo-lopo di seputar area itu terkesan tidak terawat dan tumbuhan liar menutup lopo-lopo tersebut.

Setelah beristirahat sejenak di area parkiran kendaraan, rombongan kami mulai menuju lokasi dengan berjalan kaki.

Langkah awal perjalanan menuju air panas Blidit harus menuruni sekitar 80-an anakan tangga yang terbuat dari semen dan pengunjung harus ekstra hati-hati karena disebelah kiri kanan tidak ada pagar penyanggah.

“Pak wartawan, ini untung kita datang pada musim kemarau. Kalau musim hujan harus ekstra hati-hati karena licin,” ungkap Nona Will yang sudah enam kali mengunjungi Air Panas Blidit ini.

Yang menarik ketika menyusuri jalan setapak, kawasan hutang lindung Illimedo ini memamerkan lukisan alam yang indah. Pohon- pohon hijau tinggi menjulang, udara sejuk segar, serta riak air mengalir lalu jatuh bergemericik menelusuri bebatuan dan menciptakan harmoni yang indah.

Sesekali terdengar kicau burung yang bermain diantara pepohonan yang seolah-olah menyambut pengunjung.

Setelah merasakan naik turunnya perjalanan di tengah hutan dan diiringi nyanyian alam, lelah pengunjung akan terbayar dengan Air Panas Blidit yang bersembunyi di balik pepohonan hijau di lereng kaki gunung Egon.

Khasiat air panas yang menurut pengakuan pengunjung dengan berendam dapat menyembuhkan penyakit kulit dan stroke ringan.

Beruntung, rombongan kami yang pertama berkunjung ke Air Panas Blidit di akhir pekan.Tak lama berselang datang pengunjung dari kampung Wairita, Desa Hoder, Kecamatan Waigete.

Salah seorang pengunjung, Ronald (30) asal Desa Hoder kepada Ekora NTT di lokasi pemandian Air Panas Blidit mengungkapkan kalau dirinya sudah dua kali berkunjung ke lokasi ini dimana pertama kali di tahun 2016. Ronald mengakui wisata alam air panas Blidit sungguh luar biasa.

“Ini potensi alam milik Kabupaten Sikka yang luar biasa. Harus dikembangkan agar mendatangkan keuntungan bagi masyarakat setempat. Dikelola dengan baik sehingga banyak wisatawan mancanegara dan domestik yang berkunjung,” saran Ronald.

Wisatawan sedang bersantai-santai di lokasi air panas (Foto: Yuven Fernandez/Ekora NTT)

Pada saat perjalanan pulang ke area parkiran kami bertemu dengan rombongan dari Dusun Mudung, Desa Aibura, Kecamatan Waigete.

Spanish Tour Guide Damian Sone kepada Ekora NTT mengungkapkan Air Panas Blidit merupakan sebuah destinasi alam yang sangat potensial karena menjadi satu bagian penting dari paket tracking ke Gunung Egon.

Pria asal Kefamenanu, Timor Tengah Utara (TTU) ini pun meminta Pemerintah Desa Egon agar harus proaktif untuk mengembangkan potensi yang sudah ada.

“Perlu ada perawatan yang berkesinambungan supaya lingkungan di sekitar air selalu bersih dan tertata baik. Artinya ada petugas yang selalu kontrol,” ungkapnya.

Dikatakan lagi, perlu diperlukan untuk memperluas kolam air panas sehingga banyak orang bisa menikmati dari yang saat bersamaan. Hal ini untuk mengantisipasi saat pengunjung membludak.

“Desa Egon perlu menempatkan beberapa pedagang baik itu di areal parkiran. Hal ini sangat berguna supaya masyarakat setempat ikut ambil bagian bukan menjadi penonton. Mereka bisa merasakan manfaat dari pariwisata itu sendiri,” tambah Damian lagi.

Senada dengan Dami, Pelaku Pariwisata Ben Marianus secara terpisah kepada Ekora NTT menyatakan Air Panas Blidit makin diminati pengunjung perlu disentuh secara profesional. Memperlebar kolam pemandian, memperbaiki toilet dan kamar ganti.

“Hal penting lainnya adalah jalan masuk ke desa wisata perlu ditingkatkan kualitasnya. Sumber daya manusia di obyek wisata ditingkatkan agar mampu mengelola obyek wisata,” katanya.

“Salah satu cara agar wisatawan lama tinggal di Maumere adalah membangun obyek wisata dan segala sumber daya yang ada di dalamnya, termasuk kantin dan warung kecil,” tambah Ben.

Terhadap permintaan pelaku pariwisata dan pengunjung, Sekretaris Desa Egon Hendrikus menyatakan dalam waktu dekat pihaknya dan pelaku pariwisata di desa akan membersihkan wilayah area parkiran dan area sekitar lopo-lopo yang ditumbuhi rumput liar.

Pihak Desa Egon, lanjutnya, akan membenahi pada tahun 2022 baik pelebaran kolam, pembangunan lapak jualan dan pagar penyanggah pada anakan tangga tersebut.

“Sifatnya pembenahan saja sehingga Air Panas Blidit semakin bergairah untuk dikunjungi,” ujar Hendrik.

Ia menjelaskan saat ini pihaknya fokus membenahi destinasi Air Terjun Meang Miak dengan anggaran sebesar Rp 140 juta dimana lokasinya tidak jauh dari Air Panas Blidit.

Hendrik merincikan dengan anggaran tersebut akan dibangun gapura di Destinasi Air Panas dan Air Terjun Meang Miak menggunakan bahan lokal bambu dan juga 15 jembatan penyeberangan.

Dijelaskan pula pihanya akan membangun 4 unit lopo di tengah hutan khususnya dipertengahan perjalanan menuju Air Terjun Meang Miak.

Tempatnya agak rata dan bisa dijadikan tempat istirahat dan makan karena dari sisi keamanan tempat itu memungkinkan, juga akan dibangun pula spot foto.

“Realisasi kegiatan ini akan dimulai awal November 2021,” tutup Hendrik.

Yuven Fernandez

spot_img
TERKINI
BACA JUGA