Guru SD di Nagekeo Antusias Ikut Pelatihan Menulis

Mbay, Ekorantt.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo sukses menggelar pelatihan menulis Karya Tulis Ilmiah (KTI) Populer kepada tenaga pendidik di Mbay.

Pelatihan yang difasilitasi tim program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) tersebut dilaksanakan pada Selasa-Rabu, (11-12/4/2023) di Aula Kantor Dinas P dan K Nagekeo.

Adapun sebanyak 10 peserta yang ikut praktik menulis, mayoritas dari profesi guru SD. Mereka berantusias mengembangkan bakat dalam pelatihan itu yang kemudian bisa menulis di media massa.

“Saya semakin paham terkait ragam bahasa terutama tentang wacana, paragraf, kalimat, klausa, frasa, dan kata,” ujar Maria Yulita Bernadeta Bheni, Guru SDK Rowokoli, Mauponggo.

Menulis, kata dia, kaitan erat dengan kurikulum merdeka belajar yang diimplementasi di sekolah. Dengan menulis bisa membantunya mengajarkan siswa tentang menulis kalimat yang efektif.

iklan

Maria Yulita menyatakan sebagai guru tentunya bisa menjadi teladan dalam hal menghasilkan tulisan sesuai ejaan, lugas, tepat, jelas, hemat, dan sejajar.

“Untuk bisa menjadi teladan tentu saya harus memiliki pemahaman yang baik tentang menulis,” ucap dia.

Dalam pelatihan itu, para peserta mendapatkan materi tentang tata bahasa dasar, membuat mind mapping, wacana, paragraf, dan kalimat. Selanjutnya, peserta diberi pemahaman tentang perbedaan klausa dan frasa, konjungsi, serta laras bahasa.

Staf Komunikasi INOVASI NTT, Naskar, selaku instruktur pelatihan menerangkan KTI Populer cenderung melekat pada laras bahasa jurnalistik. Sebab, pemilihan kata atau diksi dalam karya jurnalistik bersifat baku dan populer di kalangan pembaca.

“Berbeda dengan laras sastra yang paling luwes atau laras hukum yang terkesan kaku,” kata Naskar.

Para peserta dan instruktur pelatihan menulis KTI Populer sedang pose bersama (Foto: Ian Bala/Ekora NTT)

Dalam pelatihan itu, Naskar memberikan penugasan memetakan gagasan (mind mapping) sebelum melatih menulis opini, artikel, essay, dan menulis feature. Selanjutnya diberi kesempatan mempresentasi, lalu diberi penilaian.

Naskar mengatakan para peserta akan terus didampingi menulis KTI Populer selama beberapa bulan ke depan. Setiap peserta akan menulis tiga karya dalam satu bulan.

“Dengan menulis bisa menyebarluaskan gagasan mereka,” kata dia.

Kepala Dinas P dan K Nagekeo Venantius Minggu menuturkan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas guru melalui karya tulis. Dengan harapan agar bisa membawa dampak positif di sekolah sebagai modal penelitian tindakan kelas.

“Saya berpesan, dengan materi yang sudah dapat membiaskan kepada guru lain di sekolah, gugus maupun tingkat kecamatan,” kata Venantius.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA