Seminari BSB Jadi Tuan Rumah Pertemuan Rektor Seminari Menengah se-Indonesia

Maumere, Ekorantt.com – Sejumlah Rektor Seminari Menengah se-Indonesia menyelenggarakan pertemuan di Seminari Santa Maria Bunda Segala Bangsa (BSB) Keuskupan Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

Kegiatan yang mengusung tema ‘calon imam yang dekat dengan tuhan dan sesama serta bijak bermedia sosial’ ini digelar selama empat hari, sejak Rabu 14 hingga Minggu 18 Juni 2023.

Pertemuan ini diawali dengan perayaan ekaristi yang dipimpin Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu didampingi Sekretaris Eksekutif Komsem KWI, RD. Joseph Kristanto, Koordinator Regio Nusa Tenggara (Nusra), RD. Georgius H. Lolan, yang juga Rektor Seminari Dan Dominggo Hokeng.

Hadir pula koordinator regio Jawa, Sumatera, regio Mampu (Manado, Amboina, Makassar, Papua), regio Kalimantan dan lainnya.

Romo Joseph Kristanto dalam sambutannya mengatakan, Seminari BSB merupakan lembaga pendidikan pertama yang ditunjuk untuk mengadakan kegiatan temu rektor seminari menengah se-Indonesia.

Selama ini, ungkap Romo Joseph, kegiatan temu rektor hanya digelar di wilayah regional. Namun kali ini merupakan satu kebanggaan karena bisa dilaksanakan di Seminari BSB Maumere.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Uskup Maumere yang telah bersedia menerima kegiatan untuk diselenggarakan di Maumere. Dan terima kasih juga kepada panitia dari seminari Bunda Segala Bangsa, ” ujar Romo Kristanto.

Dalam kesempatan yang sama Uskup Edwaldus mengutip pesan Paus Fransiskus bahwa para formator tidak hanya sekadar berkata-kata, tetapi menunjukkan karya keteladanan hidup dalam pembinaan.

Uskup Edwaldus mendorong agar para formator tetap semangat dalam menjalani karya kerasulan, juga merancang kembali proses pendidikan dan pembinaan di seminari menengah.

“Dengan adanya kegiatan temu rektor seminari menengah ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi- rekomendasi baik yang bisa dimunculkan untuk kegiatan pendidikan ini,” ujarnya.

Sekretaris Panitia Pelaksana, Romo Agustinus Y. Pitang mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan melakukan refleksi komunal akan pola dan strategi pendidikan serta pembinaan bagi calon imam dalam aspek spiritual, psikologis, dan sosial.

Selanjutnya, melakukan proyeksi agar menghasilkan rekomendasi kunci demi optimalisasi pendampingan sebagai formator bagi calon imam.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA