Mbay, Ekorantt.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim bersama Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Stephen Scott meluncurkan buku ‘bangkit lebih kuat studi kesenjangan pembelajaran’.
Buku tersebut diterbitkan sebagai upaya pemulihan pembelajaran di Indonesia pasca Covid-19.
Menteri Nadiem mengatakan saat Covid-19 melanda tanah air, banyak kebijakan yang dilakukan Kemendikbudristek untuk pemulihan mengatasi kiris belajar.
“Saya harus jujur, kebijakan memang kita lakukan sudah lama. Krisis pembelajaran bukan pandemi tetapi sudah puluhan tahun,” ujar Nadiem dalam siaran langsung Youtube yang diikuti Ekora NTT dari Mbay, Selasa, 26 September 2023.
Ia menuturkan upaya pemulihan pembejaran di Indonesia telah didukung oleh program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) sebagai kemitraan Indonesia dan Australia.
Program ini disebut telah mendukung peningkatan mutu pendidikan dasar khususnya pada bidang literasi dan numerasi di Provinsi NTT, NTB, Jawa Timur, dan Kalimantan Utara.
“Kami mengapresiasi dukungan Pemerintah Australia melalui program INOVASI. Kemitraan ini adalah wujud nyata kerja kolaborasi untuk menghadirkan transformasi di bidang pendidikan menjadi lebih baik,” kata Nadiem.
Ia menambahkan bahwa program Merdeka Belajar adalah solusi dilakukan pemerintah dalam mengatasi krisis pembelajaran yang sudah berlangsung lama sebagai dampak pandemi Covid-19.
Adapun indikasi pemulihan pembelajaran yang dialami siswa berdasarkan hasil penelitian Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek dan INOVASI sepanjang 2020-2023.
Penemuan itu dinyatakan adanya kemajuan proses transformasi pembelajaran. Temuan itu dipublikasikan pada buku ‘bangkit lebih kuat studi kesenjangan pembelajaran’.
“Pandemi justru menjadi kesempatan untuk mengakselerasi pendidikan dengan memberikan kemerdekaan bagi guru dalam menentukan model pembelajaran yang sesuai karakteristik peserta didik,” kata Nadiem Makarim.
Acara peluncuran buku diisi dengan gelar wicara yang dipandu Manajer Pemantauan, Evaluasi, Riset, dan Pembelajaran Program INOVASI, Rasita Purba.
Adapun nara sumber yang hadir diantaranya Nadim Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Republik Indonesia, Syarwani, Bupati Bulungan, Kalimantan Utara, dan Stacia Alessandra Nau, Guru Kelas 2 SD Inpres Rata, Nagekeo, NTT.
Stacia membahas mengenai kondisi pembelajaran di daerah pasca Covid-19 dan menjelaskan tentang kemajuan transformasi pembelajaran di Nagekeo.
Sementara Bupati Bulungan, Syarwani, memaparkan kondisi literasi anak di daerah yang membuat pemerintah daerah mengadakan 47 ribu buku bacaan.
Sedangkan Menteri Nadiem menjelaskan kebijakan pemerintah mengatasi krisis belajar di Indonesia pasca Covid-19 melalui kurikulum merdeka.