PKBM Bisa Ngaisiang Komit Hasilkan Lulusan yang Berdaya Saing

Maumere, Ekorantt.com – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bisa Ngaisiang berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing dan berdaya guna di tengah masyarakat.

Kepala Sekolah PKBM Bisa Ngaisiang Ignasius Gregorius Mariano mengaku bahwa komitmen ini membutuhkan tekad dan semangat yang kuat, entah dari pengelola maupun peserta didik.

Diakuinya, usaha melahirkan generasi yang berdaya saing bukan tanpa tantangan. Misalnya, semula yang sudah mendaftarkan diri kurang lebih 82 orang di PKBM Bisa Ngaisiang.

Tetapi dalam perjalanan waktu, kata Ignasius, pelan-pelan hilang dan sekarang ini tersisa sekitar 35 siswa yang aktif.

“Kendalanya tentu ada misalnya kehadiran siswa itu juga menjadi tantangan bagi kami, bagaimana menjaga semangat para siswa untuk tetap bersekolah,” kata Mario saat ditemui di lokasi PKBM Bisa Ngaisiang di Jalan Moan Sabu Sadipun, Desa Nelle Urung, Kecamatan Nelle, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu, 21 Oktober 2023.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Anak Nian Tana, Hildegardis Boleng Mali Dua, mengaku bahwa PKMB Bisa Ngaisiang menjadi rumah. Menjadi bengkel untuk anak-anak yang tidak punya harapan sekolah.

Ketua Yayasan PKBM Bisa Ngasiang, Hildegardis Boleng Mali Dua

“Serta mempunyai masalah-masalah di luar kami tetap menjadi pendamping. Harapannya kami ingin membentuk mereka agar berkembang bersama mengejar kembali semua impian yang tertunda,” kata Hildegardis.

Ia mengatakan lembaganya selalu mengajarkan siswa-siswi bahwa pendidikan dan sekolah, bukan hanya sekadar mendapatkan ijazah, tapi mereka mendapatkan bakat dan keterampilan.

“Sehingga keluar dari sekolah ini mereka menjadi wirausaha muda,” katanya.

Diketahui, Sekolah Bisa Ngaisiang didirikan pasangan suami-istri, Vinsensius Sugripto dan Hildegardis Boleng Mali Dua, pada 12 Januari 2022.

Keduanya terus bekerja keras, berinovasi dan terus melayani dengan senang hati agar PKBM Bisa Ngaisiang agar tetap maju dan berkembang.

“Berdiri pada 12 Januari tahun 2022 tepat hari ulang tahun saya,” kata Hildegardis.

Hingga kini, Sekolah Bisa Ngaisiang memiliki 10 tenaga pengajar. Menariknya, sekolah ini gratis alias tidak dipungut biaya

“Untuk tamatan sudah 36 orang di tahun ajaran 2022/2023 di kelas akhir paket A 6 siswa, paket B 11 siswa, da paket C 21 siswa,” jelasnya.

Ia mengatakan, pola pengajaran di PKBM Bisa Ngaisiang masih menggunakan kurikulum 2013 (K13) Kesetaraan.

“Harusnya kami sudah beralih ke Kurikulum Merdeka tapi masa peralihan ini kami masih menggunakan K13 Kesetaraan,” ungkapnya

Hildegardis mengaku, pihaknya menyelesaikan 18 modul untuk mencapai tahapan-tahapan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dalam K13 Kesetaraan. Dalam prosesnya tentu saja menerapkan dua pola yaitu pendidikan khusus dan pendidikan umum

“Pengajarannya mengikuti pendidikan sesuai dengan kalender akademik yang telah ditetapkan oleh pengelola kurikulum, bagian kurikulum dan kalender akademik,” kata Hildegardis

Untuk unit produksi dan pengembangan diri yang sudah berjalan, lanjut dia, karya bambu yaitu sofa bambu, kriya, pernak-pernik dari kain tenun dan sinematografi.

“Sekolah Bisa Ngaisiang juga ada keunggulan yaitu memenangkan lomba juara favorit yang diselenggarakan oleh kejaksaan pada Hari Sumpah Pemuda tahun 2022 lalu,” katanya.

Selanjutnya, untuk mendukung proses pengembangan diri, PKBM Bisa Ngaisiang mendatangkan instruktur-instruktur tamu yang berkompetensi di bidang mereka masing-masing.

“Seperti kemarin kami mendatangkan psikiater dari Jerman yang kebetulan beragenda Hari Kesehatan Jiwa Dunia dan juga psikolog klinis untuk memberikan edukasi mengenai manajemen stres dan bekerja sama dengan truf,” terang Hildegardis.

Jurnalis Warga: Aloysia Stevania Toni (Mahasiswa Unipa Maumere)

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA