Bajawa, Ekorantt.com – Animo pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal dalam menjual produknya melalui e-Katalog lembaga kebijakan pengadaan barang dan jasa (LKPP) Kabupaten Ngada masih rendah.
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Kabupaten Ngada, Marianus Wara, mengatakan, baru sekitar 10-20 pelaku UMKM mengisi etalase e-Katalog yang disiapkan pemerintah daerah.
“Ada keengganan dari pelaku UMKM karena menggunakan katalog harus memiliki handphone android,” ungkap Marianus belum lama ini.
Ia menduga faktor lain yang menyebabkan para pelaku UMKM tidak mendaftarkan diri yakni laporan pajak yang harus mengedepankan transparansi.
Meskipun demikian, pemerintah terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya UMKM lokal untuk bisa terlibat dalam proses barang dan jasa.
Marianus menambahkan, sistem pendaftaran produk di e-Katalog sangat mudah yang mana penjual hanya menyiapkan KTP, NPWP, dan Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Yang kita pantau lebih banyak dari sektor makan minum dan ATK yang ikut. Kita juga dorong produk bambu juga ikut terlibat dan saat ini cukup lumayan,” jelasnya.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Ngada, Yosep Be’i, mendorong pemerintah untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya pelaku UMKM.
“Pemda terus melakukan edukasi pada masyarakat,” ujar dia.
Menurut politisi Partai Nasdem ini, dengan mengedukasi masyarakat, pemerintah telah mengedepankan asas transparansi sehingga mencegah kelompok tertentu saja yang bisa mendaftarkan produknya di e-Katalog.