Pemkot Kupang Lanjutkan Penerapan Teknologi Wolbachia di Maulafa dan Kelapa Lima

Kupang, Ekorantt.com – Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Kesehatan bakal melanjutkan program pengendalian demam berdarah menggunakan teknologi Wolbachia di Kecamatan Maulafa dan Kelapa Lima.

Menurut penanggung jawab program demam berdarah Dinas Kesehatan Kota Kupang dr. Maria Imaculata, penerapan teknologi Wolbachia di dua kecamatan ini menyusul kesuksesan penanggulangan demam berdarah di Kecamatan Oebebo.

Maria menjelaskan, setelah penerapan teknologi Wolbachia di Kecamatan Oebobo, terjadi penurunan kasus demam berdarah seperti di Kelurahan Liliba dan Kelurahan Oebufu jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Untuk sekarang ini memang kita lihat kasus ini berangsur-angsur mulai menurun,” ujar Maria kepada Ekora NTT, Rabu 8 Mei 2024.

Penggunaan teknologi Wolbachia, kata Maria, bukanlah satu-satunya program pengendalian deman berdarah dengue (DBD) melainkan hanya sebagai program pelengkap dari program strategis nasional.

“Jadi dia melengkapi program-program strategis nasional yang sudah ada dengan memanfaatkan teknologi Wolbachia,” terangnya.

Karena hanya sebagai program pelengkap, Maria berharap masyarakat tetap melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan tiga M guna menanggulangi demam berdarah.

Tiga M ialah; Menguras tempat penampungan air. Menutup tempat-tempat penampungan air. Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Terkait rencana penerapan di Kecamatan Kelapa Lima dan Maulafa, pemerintah masih menunggu kedatangan stok telur Wolbachia dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Selanjutnya adalah melakukan pemetaan dan sosialisasi kepada masyarakat sebelum dilakukan rilis atau pelepasan telur Wolbachia guna memastikan titik pelepasan telur.

“Sudah masuk dalam rencana. Rencananya tahun ini,” tandas Maria.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA