Pemuda Katolik NTT Diminta Ikut Tangani Stunting dan Perdagangan Orang

Menurut Yuvens, human trafficking merupakan salah satu persoalan besar yang terus mendera masyarakat NTT.

Kupang, Ekorantt.com – Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur, Andriko Noto Susanto meminta Pemuda Katolik NTT untuk mengambil bagian dalam penanganan masalah stunting dan perdagangan orang atau human trafficking.

“Kita masih memiliki PR besar secara bersama yaitu persoalan stunting dan human trafficking dan pengangguran yang masih tinggi. Jangan sampai ada di antara yang hadir justru menjadi korban human trafficking dan berbagai persoalan lainnya,” kata Andriko dalam sambutannya sebagaimana dibacakan Asisten I Setda Pemerintah Provinsi NTT, Bernadeta Meriani Usboko saat acara pelantikan pengurus Pemuda Katolik Komda NTT periode 2024-2027, Sabtu, 28 Desember 2024.

Pelantikan berlangsung di Battuna, Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang. Pelantikan bersamaan dengan acara peresmian Gereja Sta. Maria Immaculata, Battuna.

Bernadeta berkata, Pemuda Katolik sebagai salah satu Ormas besar dan berskala nasional. Pemuda Katolik pun diminta untuk bahu membahu dalam menciptakan generasi yang unggul, prima, bermoral, berakhlak mulia.

Selain itu, Bernadeta mendorong Pemuda Katolik untuk terus membangun soliditas dan jiwa patriotisme para pemuda dalam mengisi pembangunan daerah NTT.

“Profisiat kepada pengurus Pemuda Katolik Komda NTT yang baru saja dilantik,” ujar dia.

Senada, Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba mengajak Pemuda Katolik Komda NTT untuk bersinergi dengan pemerintah serta seluruh stakeholder.

Pemuda Katolik, kata dia, harus benar-benar berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan termasuk dari Pemuda Katolik.

“Tidak hanya sekadar seremoni rutinitas tetapi kita butuh aksi-aksi konkret yang dilakukan oleh Pemuda Katolik NTT. Profisiat untuk pengurus Pemuda Katolik NTT yang baru saja dilantik,” kata Alexon.

Ketua Pemuda Katolik Komda NTT, Yuvensius Tukung berjanji akan menerjemahkan permintaan tersebut ke dalam berbagai langkah strategis organisasi.

Pemuda Katolik, kata dia, akan siap  memerangi perdagangan manusia atau human trafficking di NTT. Menurut Yuvens, human trafficking merupakan salah satu persoalan besar yang terus mendera masyarakat NTT.

“Untuk itu kami minta pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada persoalan human trafickking,” ujar Yuvens.

Ia juga meminta pemerintah untuk memastikan akses lapangan pekerjaan terbuka di NTT dan mendorong bertumbuhnya iklim ekonomi masyarakat.

Yuvens yakin masalah lapangan pekerjaan erat kaitannya dengan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Tentu tidak semua dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah namun menjadi tanggung jawab bersama, termasuk kami yang ada di barisan Pemuda Katolik,” kata dia.

Yuvens kemudian berkomitmen untuk menguatkan peran aktif Pemuda Katolik dengan berbagai pelatihan.

Ia sangat optimistis keberadaan Pemuda Katolik yang kuat secara struktur dan keanggotaan serta didukung penuh oleh pemerintah dan hierarki gereja termasuk senior dan alumni organisasi itu.

Yuvens juga siap bersinergi dengan pemerintah dan semua pihak.

“Tentunya kami memiliki rasa tanggung jawab terhadap pembangunan daerah ini,” tegasnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA