Dosen Undana Kupang Didorong Tentukan Arah Penelitian yang Konsisten

Herry berharap kegiatan ini akan mendorong lahirnya lebih banyak karya ilmiah dan pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat dan berdaya saing global.

Kupang, Ekorantt.com – Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Maxs U. E. Sanam, mengungkapkan bahwa banyak dosen, baik di Undana maupun di universitas lain, masih terjebak pada orientasi pemenuhan syarat jabatan fungsional.

Hal ini berdampak pada kualitas dan arah penelitian yang kurang optimal. Untuk itu, ia mendorong para dosen untuk lebih fokus menemukan passion mereka dan menentukan arah penelitian yang konsisten.

“Saya tahu Anda sedang menuju ke sana, tapi penelitian butuh roadmap dan perencanaan pribadi karena memerlukan waktu panjang,” ujar Prof. Sanam saat membuka workshop Penulisan Proposal Penelitian, Pengabdian, dan Jurnal Internasional, yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Undana pada Jumat, 8 Agustus 2025.

Acara ini menjadi momentum penting untuk mengubah paradigma dosen dalam menghadapi tantangan penelitian.

Sanam meminta agar para dosen tidak boleh puas hanya dengan mengajukan proposal hibah internal universitas melalui BIMA, melainkan harus berani mencoba jalur kompetisi nasional melalui Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (SIPP).

“Kita harus keluar dari zona nyaman. Ada skema penelitian di kementerian dengan pendanaan hingga miliaran rupiah. Mengapa kita puas dengan hibah 10–20 juta? Menang hibah kompetitif itu sebuah kebanggaan,” tegasnya.

Prof. Sanam juga mengingatkan bahwa jabatan fungsional dan gelar akademik bukanlah tujuan akhir seorang akademisi. Sebaliknya, publikasi ilmiah dan hilirisasi hasil riset menjadi tolok ukur utama reputasi mereka.

“Cita-cita menjadi profesor harus didasari oleh penelitian yang konsisten dan publikasi yang berkualitas. Publikasi itu sangat penting,” pungkasnya.

Kepala LPPM Undana, Herry Kotta menjelaskan, lokakarya ini merupakan bagian dari upaya strategis universitas untuk membekali dosen muda agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

“Kita ingin para dosen muda memiliki keterampilan menulis proposal yang baik, serta memiliki ciri khas dan keunggulan kompetitif agar bisa lolos dalam berbagai skema hibah,” ujar Herry.

Untuk mendukung tujuan tersebut, Undana menghadirkan narasumber dari berbagai perguruan tinggi ternama, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM), untuk memberikan perspektif yang luas dan pengalaman praktis kepada peserta.

Beberapa narasumber yang hadir adalah Antonius R. B. Ola dari Undana, Muhammad Sulaiman dari UGM, dan Maximus M. Taek dari Universitas Widya Mandira.

Dengan semangat kolaborasi dan peningkatan kualitas SDM, Herry berharap kegiatan ini akan mendorong lahirnya lebih banyak karya ilmiah dan pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat dan berdaya saing global.

“Semoga lokakarya ini menjadi langkah awal bagi dosen untuk menciptakan penelitian yang tidak hanya bernilai akademis, tetapi juga memiliki dampak nyata bagi bangsa,” tambahnya.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img