Borong, Ekorantt.com – Sekolah Dasar Inpres (SDI) Pelus Ara, Desa Golo Lobos, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mendirikan taman literasi sebagai bagian dari upaya meningkat kemampuan baca-tulis peserta didik.
Plt. Kepala SDI Pelus Ara, Ovika Melci mengatakan, taman literasi dibangun pada Juli lalu. Pihaknya sadar bahwa butuh cara-cara lebih kekinian untuk meningkatkan kesadaran baca-tulis peserta didik, termasuk dengan hadirnya taman literasi.
“Setiap hari saat waktu istirahat, siswa bergiliran ke pojok literasi dan didampingi para guru. Anak-anak yang belum lancar membaca akan diarahkan ke situ dan akan didampingi secara khusus,” tutur Ovika kepada Ekora NTT pada Senin, 18 Agustus 2025.

Para siswa bisa memanfaatkan tempat itu untuk membaca dan mengerjakan tugas sekolahnya, tambah Ovika.
Mendirikan taman literasi di ruangan terbuka, kata dia, merupakan cara menghilangkan kejenuhan peserta didik. Mereka juga dapat belajar sambil menikmati alam sekitarnya.
“Tempat terbuka supaya anak-anak tidak jenuh. Kalau di kelas atau perpustakaan terus, nanti mereka bosan. Coba kita buat di taman yang terbuka, supaya mereka bisa bebas,” terangnya.
Ke depan, pihak sekolah berencana mendirikan tenda literasi di depan kelas masing-masing, mengingat tempat yang sekarang masih terbilang cukup kecil.
Ovika berharap agar para peserta didik dan guru dapat memanfaatkan tempat itu sebagai ruang belajar bersama.
Maria E. Daniatia, salah satu guru, berkata para peserta didik sangat antusias belajar membaca di taman literasi.
“Setiap halaman buku yang dibuka, seolah membawa mereka bertualang ke dunia baru, mengenal tokoh-tokoh hebat, dan belajar hal-hal yang bermanfaat,” sebutnya.
Tidak hanya para siswa, kata dia, para guru juga menunjukkan teladannya dengan ikut serta membaca dan mendampingi siswanya.
“Ini menjadi bukti bahwa budaya literasi tidak hanya ditanamkan, tetapi juga diteladankan.”
Dia berharap semangat peserta didik tidak padam dan terus belajar sehingga menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan berkarakter.
“Membaca adalah jendela dunia. Semakin sering kita membuka jendela itu, semakin luas pula wawasan dan mimpi kita. Taman literasi bukan sekadar tempat, tetapi rumah bagi mimpi dan masa depan,” pesannya.