Luncurkan NTT Mart, Gubernur Melki Sebut Banyak Produk Potensial di Sikka Belum Dikenal Luas

Ia mengatakan inisiatif NTT Mart yakni untuk memastikan agar produk unggulan NTT mendapat tempat secara terhormat dan mudah diakses oleh konsumen nasional maupun internasional.

Maumere, Ekorantt.com – Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena mengaku kaget banyak produk potensial unik dan berkualitas di Kabupaten Sikka belum diketahui secara luas.

“Saya kaget ternyata di sini (Sikka) ini banyak produk potensial. Jika pemerintah daerah tidak mengkonkretkan dengan dukungan dan kebijakan maka tidak akan berkembang maksimal,” kata Melki saat peluncuran NTT Mart by Dekranasda Sikka, di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Minggu malam, 14 Desember 2025.

Ia mengatakan inisiatif NTT Mart yakni untuk memastikan agar produk unggulan NTT mendapat tempat secara terhormat dan mudah diakses oleh konsumen nasional maupun internasional.

“Kita orang NTT, kalau datang ke mana-mana pulang mau beli oleh-oleh produk khas Sikka, bingung kita. Mesti cari tahu dulu. Paling ke Lepo Lorun Nita,” ujar dia.

“Contoh produk unggulan Coklat Sikka (Cosik) itu juga saya beli di Nita. Waktu itu saya di Komisi IX DPR RI mengikuti acara di Nita. Cosik masuk BPOM pun saya bantu urus,” sambungnya.

Ia menyadari banyak produk-produk lokal belum dikenal luas karena keterbatasan akses pasar. NTT Mart hadir untuk menjembatani hal tersebut, kata Melki.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT, Zed Sonny Libing mengatakan, Pemerintah Provinsi NTT telah mencanangkan program gerakan Beli NTT dan Cinta Produk Lokal. 

Ia mengatakan untuk mendukung program tersebut, Gubernur NTT mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mengkonsumsi, menggunakan serta mempromosikan seluruh produk-produk daerah. 

“Salah satu wujud gerakan beli NTT, Bapak Gubernur mendorong kepada seluruh aparatur pemerintahan kabupaten untuk membangun NTT Mart yang fokus menjual produk lokal NTT,” ungkap Sonny.

Ia menerangkan, NTT Mart yang diluncurkan tersebut merupakan kerja sama antara pemerintah provinsi dengan Dekranasda Sikka. Kerja sama tersebut untuk mendorong seluruh produk di NTT Mart dibeli langsung dari pengusaha UMKM dengan menggunakan dana APBD 1.  

Dekranasda Sikka bertugas menyediakan sarana dan prasarana untuk pengelolaan. Dari pengelolaan itu, ada yang masuk ke APBD 1 dan APBD 2.

Sonny menjelaskan, tujuan utama NTT Mart yakni membangun ekonomi lokal melalui pengusaha UMKM. Para pengusaha membuat produk lokal melalui proses hilirisasi dari bahan mentah menjadi bahan bernilai ekonomis.

“Kita berharap produk lokal kita berputar terus dengan demikian pengusaha ekonomi lokal kita bertumbuh dengan baik kedepannya,” kata Sonny.

Peluang Pasar Produk Lokal

Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi NTT atas perhatian dan dukungan konkret dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui inisiatif NTT Mart.

“Terima kasih kepada Pemprov NTT yang telah membantu kami melalui APBD 1. Ke depan kami berharap ada intervensi APBD 2 untuk melengkapi kebutuhan dalam NTT Mart,” ujarnya.

Simon mengatakan kehadiran NTT Mart di Sikka memberikan peluang besar agar produk unggulan daerah seperti hasil pertanian, olahan pangan, kriya tenun, dan inovasi, pelaku kreatif lokal dapat tampil di pasar yang lebih luas baik di tingkat provinsi maupun nasional.

“Ini sejalan dengan komitmen kita bersama untuk membuka ruang bagi pelaku usaha agar mandiri dan kuat menghadapi persaingan global,” ujar Simon.

“Ketika wisatawan datang berkunjung ke Sikka tidak bingung lagi mencari oleh-oleh khas Sikka. Karena sudah ada NTT Mart yang menghadirkan beragam produk lokal yang berkualitas dan berdaya saing,” sambungnya.

Ketua Asosiasi Pelaku UMKM serta Ekonomi Kreatif Kabupaten Sikka (AkuSikka), Sherly Irawati Soesilo menyambut baik kehadiran NTT Mart di wilayah itu.

Menurutnya, ini sebuah inisiatif untuk menjembatani produk-produk NTT ke konsumen tingkat lokal, nasional, dan internasional.

“Produk-produk lokal yang ditampilkan di NTT Mart telah terkurasi dengan baik dan berkualitas tinggi, sehingga dapat memacu pelaku UMKM lain untuk meningkatkan kualitas produk mereka agar bisa mencapai standar yang sama seperti di NTT Mart,” kaya Sherly.

Soal tantangan yang dihadapi UMKM Sikka terkait kemasan lokal yang masih kalah saing dengan produk asing, kata Sherly, semua memang butuh waktu. 

“Namun sebagai pengusaha UMKM harus konsisten terhadap apa yang kita lakukan. Itu prinsip utama untuk menuju kesuksesan,” tandasnya.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img