Ende, Ekorantt.com – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) akan menyelenggarakan rapat kerja nasional (Rakernas) pada 17-20 Maret 2020 di Kampung Adat Saga, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ende, Agustinus G. Ngasu menyatakan Pemerintah Kabupaten Ende mendukung dan ikut menyukseskan pelaksanaan Rakernas AMAN ini.
Ketika menerima rombongan AMAN pada Desember 2019 lalu, Agustinus juga mengungkapkan kebanggaan karena kabupaten Ende dipilih sebagai tempat pelaksanaan Rakernas masyarakat adat yang ada di seluruh Nusantara.
Hein Namotemo, Ketua Dewan AMAN Nasional dalam audiensi dengan Sekda Agustinus dan segenap awak media mengemukakan, Rakernas ini bertujuan untuk evaluasi bersama terhadap pelaksanaan program kerja AMAN yang sudah dijalankan berdasarkan AD/ART dan visi misi AMAN yaitu mandiri secara ekonomi, berdaulat secara politik dan bermartabat secara budaya.
Mantan Bupati Tobelo, Halmahera Utara dua periode ini mengatakan bahwa saat ini, mindset masyarakat tentang budaya harus terus dikembangkan.
“Saat ini, lebih banyak peraturan tertulis yang mengatur manusia daripada semangatnya. Padahal masyarakat adat itu sendiri lebih banyak spiritnya daripada peraturan yang tertulis,” ujarnya.
Philipus Kami, Ketua AMAN Nusa Bunga, kepada Ekora NTT, Sabtu, (04/1/2020) menjelaskan, pemilihan kampung adat Saga di Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh masyarakat adat yang ada di Flores karena baru kali ini Rakernas AMAN tingkat nasional berlangsung di Ende, Flores.
Beldis Selestina, aktivis AMAN Nusa Bunga asal Ende mengemukakan kebanggaannya atas terpilihnya kampung adat Saga sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rakernas AMAN.
“Saya kira kerja-kerja kita selama ini untuk perjuangan masyarakat adat sekalipun jauh di Flores sini tetapi diperhatikan juga oleh teman-teman aktivis di tingkat nasional untuk perjuangan bersama hak-hak masyarakat adat. Secara pribadi saya bangga dan berharap Rakernas AMAN pada Maret 2020 nanti menghasilkan rekomendasi yang lebih terarah lagi pada kerja-kerja perjuangan hak-hak masyarakat adat,” kata Beldis.
Beldis lebih jauh meyakini bahwa acara Rakernas ini menjadi kebanggan tersendiri juga bagi warga kampung adat Saga.
“Semua masyarakat adat di seluruh Indonesia akan berkumpul pada pertemuan akbar ini. Jadi pasti saling belajar dan melihat ternyata kaya sekali Indonesia ini dalam keberagaman”.