Bajawa, Ekorantt.com – Ruas jalan Teda–Waebela di Desa Watumanu, Kecamatan Jerebu’u, Kabupaten Ngada, kini dalam kondisi memprihatinkan.
Jalan yang menjadi akses utama perekonomian masyarakat dua kecamatan, yakni Inerie dan Jerebu’u, terancam putus akibat kerusakan pada plat deker yang nyaris ambruk akibat tingginya intensitas hujan dalam beberapa pekan terakhir.
Nikolaus Nono, warga setempat, mengungkapkan jalan tersebut merupakan jalur vital penghubung masyarakat menuju Kota Bajawa, serta menjadi akses strategis yang kerap dilalui wisatawan yang hendak mengunjungi berbagai destinasi wisata di wilayah itu.
“Kalau tidak segera diperbaiki, kami khawatir aktivitas transportasi dan ekonomi masyarakat akan terganggu. Ini jalan utama menuju Kota Bajawa juga,” ujar Nikolaus pada Senin, 2 Juni 2025.
Menurutnya, kerusakan plat deker di ruas tersebut bukanlah hal baru. Bahkan, anggota DPRD Kabupaten Ngada pernah meninjau langsung kondisi itu beberapa bulan lalu. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut perbaikan.
“DPRD pernah datang lihat, tapi setelah itu tidak ada kabar. Sekarang dekernya sudah nyaris roboh,” tambahnya.
Nikolaus berharap pemerintah daerah segera bertindak agar roda perekonomian warga tidak lumpuh akibat akses jalan yang terputus.
Ketua DPRD Ngada, Romilus Juji, mengakui bahwa ruas jalan Teda–Waebela merupakan salah satu jalur prioritas yang telah berulang kali disampaikan kepada pemerintah daerah.
“Jalan ini sangat penting, baik untuk masyarakat maupun untuk mendukung sektor pariwisata. Tapi sampai sekarang belum ada respons konkret dari pemerintah,” jelas Romilus.
Ia menambahkan, pihak DPRD akan segera menggelar rapat koordinasi bersama Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ngada pada bulan Juni ini, membahas sejumlah titik jalan rusak, termasuk ruas di Desa Watumanu.
“Banyak keluhan masyarakat, baik secara langsung maupun melalui media sosial, soal kondisi jalan yang rusak. Salah satunya adalah di Desa Watumanu dan Were Enam,” tambahnya.
Politisi dari Partai Golkar itu mendorong agar pemerintah segera melakukan penanganan darurat, minimal melalui koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Pelaksana Harian Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ngada, Hans Koba, mengakui bahwa pihaknya sudah melakukan pemantauan langsung ke lokasi jalan rusak tersebut.
Namun, ia menegaskan, pada tahun ini belum ada alokasi anggaran untuk perbaikan ruas jalan Teda–Waebela.
“Ruas jalan ini memang jalan kabupaten. Namun, karena keterbatasan anggaran akibat efisiensi, tahun ini belum bisa ditangani secara permanen,” kata Hans.
Ia menyebut, satu-satunya langkah yang bisa diambil dalam waktu dekat adalah penanganan darurat, bekerja sama dengan BPBD. Untuk tahun anggaran 2025, menurut Hans, hanya dua ruas jalan yang telah ditetapkan untuk mendapatkan penanganan, yaitu Jalan Nuamuzi di Kecamatan Golewa Barat dan Jalan Nunuredo di Bajawa.