Pemkab Ngada Kembangkan Pertanian Ramah Lingkungan

Pemerintah kabupaten Ngada serius mengembangkan pertanian ramah lingkungan. Tidak bergerak sendiri, pihak swasta pun digandeng dalam program ini.

Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Plt. Bupati Ngada, Paulus Soliwoa dan Managing Director CV. Suluh Lingkungan Konsultan, Adrianus  Lagus  9 Januari lalu di Bajawa.

Hal ini akan dilanjutkan dengan Perjanian Kerja Sama (PKS) dengan dinas terkait.

Pemkab Ngada mulai mengembangkan pertanian ramah lingkungan sejak tahun 2016 lalu, dimulai dengan program go organic oleh dinas pertanian.

Tapi menurut Plt. Bupati Ngada, Paulus Soliwoa, penggunaan pupuk organik saja belum cukup. Perlu konsep tambahan yang lebih utuh.

iklan

“Penggunaan pupuk organik saja belum dikatakan ramah lingkungan. Namun masih ada kendala lain sehingga kita harus juga go clean dan go green. Saya harap konsep seperti ini juga harus disebarluaskan ke masyarakat,” kata Soliwoa.

Plt. Bupati Soliwoa juga menekankan pola pikir masyarakat sehingga program ini sukses diwujudkan.

Dengannya “membuat pertanian kita ramah lingkungan  dengan penggunaan pupuk organik, memenuhi standar kesehatan dan tetap hijau di musim kemarau,” kata Soliwoa.

Managing Director CV. Suluh Lingkungan Konsultan, Adrianus Lagus mengapresiasi langkah Pemkab Ngada dalam mengembangkan pertanian yang ramah lingkungan.

Adrianus juga menegaskan pentingnya pertanian yang terintegrasi. Karena, jelas Adrianus, dengan program go organic saja belum bisa dikatakan pertanian kita ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

Selain penggunaan pupuk organik, pertanian kita harus juga sehat – misalnya bebas dari sampah plastik yang kini sudah merambah kebun. Jadi pembangunan pertanian ramah lingkungan harus terintegrasi.

“Kalau sudah input pupuk organik, memenuhi syarat go clean, dan go green, maka pasti ramah lingkungan. Ramah lingkungan kini menjadi isu global, dan menjadi trend pembangunan berkelanjutan kini dan ke depan,” katanya.

Terkait dengan go green, kata Adrianus, pihaknya bisa menyediakan teknologi pompa untuk daerah yang sulit air dan teknologi sangat tamah lingkungan dan tepat guna.

Tidak menutup kemungkinan untuk membuat hujan di musim kering, tentu saja ini dapat dilakukan melalui dukungan teknologi yang kini sudah mulai dikembangkan di Sumba oleh perusahaan miliknya dan mendapat respon positif dari kementerian ESDM.

Melalui teknologi ini pemerintah dapat melakukan intervensi agar pemandangan hijau juga terjadi pada musim kemarau. Ini baru namanya go green. Itu sebabnya penggunaan teknologi menjadi solusi yang tepat dan berguna bagi petani.

Kontributor: Eman Djomba

TERKINI
BACA JUGA