Bajawa, Ekorantt.com – Mengakarkan gerakan literasi di Nusa Tenggara Timur butuh kerja sama dan kolaborasi semua pihak. Pemerintah, masyarakat, dan pegiat literasi harus bersama-sama terlibat di dalamnya.
John Lobo yang terkenal dengan Gerakan Katakan dengan Buku (GKdB) menjelaskan, gerakan literasi harus menjadi gerakan bersama. Bahwa tugas mencerdaskan adalah kewajiban semua orang.
“Gerakan Literasi (pencerdasan) bukanlah milik perorangan atau individu tertentu. Ini adalah gerakan bersama dan dikembangkan sesuai model yang disukai dengan melibatkan publik sebanyak mungkin,” ungkap Lobo kepada Ekora NTT, 29 Januari 2019 lalu.
Secara pribadi, dirinya tidak akan bosan mengampanyekan Gerakan Katakan dengan Buku. Dalam gerakan ini, ia membantu anak-anak untuk mendapatkan akses bacaan yang bermutu yang diperoleh secara cuma-cuma sesuai dengan usia dan perkembangan anak.
“Kita bicara minat baca rendah. Kalau orang kepingin baca tapi buku tidak ada, itu bagaimana?” tuturnya.
“Makanya saya mengapresiasi teman-teman di berbagai daerah yang telah mengkreasikannya dalam bentuk gerakan-gerakan yang hebat, baik itu pelatihan menulis, drama, puisi dan berbagai aksi literasi lainnya,” tambahnya.
Ia juga mengapresiasi beberapa kabupaten yang telah mendeklarasikan dirinya sebagai kabupaten literasi.
“Saya terharu, bangga, dukung, mengapresiasinya,” ujar Lobo.
Tapi, Lobo mengingatkan bahwa titel kabupaten literasi mengandung konsekuensi agar literasi di daerah tersebut harus hidup dan menjangkau semua lapisan.
“Tidak hanya milik elitis tertentu namun semua masyarakat menjadi literat, terutama sampai ke desa-desa dan kampung-kampung di berbagai pelosok,” pesan Lobo.
Harapannya, suatu saat pena atau menulis itu bukan hanya milik elitis perkotaan tetapi juga milik orang-orang kampung.