Tugu Gading Mubazir, Harga Diri Perempuan Dilecehkan

Maumere, Ekorantt.com – Tugu gading yang terletak di jalan Litbang, tepat di depan gerbang masuk Pasar Alok, Kota Maumere terkesan mubazir dan tidak terawat.

Padahal, tugu yang selesai dibangun tahun 2016 lalu ini sarat dengan nilai tradisi masyarakat Sikka.

Hal ini dibuktikan dengan replika gading berukuran besar di bagian paling atas tugu. Dalam kebudayaan masyarakat Sikka, gading dipakai sebagai mahar atau belis yang diberikan kepada keluarga perempuan oleh keluarga pria.

Selain tugu gading, ada juga sejumlah tugu menghias wajah kota yang terkenal dengan nama Maumere of Flores.

Diantaranya; tugu MOF terletak di perempatan Jalan El Tari. Ada juga Tugu Moneter yang terpacak di pertigaan Jalan Don Thomas dan Jalan Ahmad Yani.

iklan

Yang lain, Tugu Ikan Tuna di Jalan Ikan Tongkol daerah pertokoan Maumere. Dan ada Tugu Gong Waning tepat berada di perempatan Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Ahmad Yani.

Seperti disaksikan Ekora NTT Minggu (3/2/219), Tugu Gading nampak tidak terawat. Rumput liar tumbuh mengelilinginya.

Beberapa ekor sapi asyik merumput di sekitarnya dan menyisahkan kotoran yang baunya tak sedap. Sejumlah spanduk caleg juga menghalangi pandangan orang untuk melihatnya.

Maria Weti, Katarina Menor, dan Yustina Kasing yang seharian berjualan di pasar Alok ketika ditemui Ekora NTT meminta pemerintah agar memperhatikan tugu tersebut. Jangan dibiarkan begitu saja.

Kalau tidak, mereka meminta agar segera membongkar atau membangunnya di tempat lain yang lebih baik.

“Bongkar saja. Ini melecehkan kami perempuan Sikka. Gading itu mahal dan barang belis yang  mesti dipenuhi keluarga pria kalau mau meminang perempuan Sikka. Kenapa dibangun di pojok itu?” keluh mereka polos.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA