Mahasiswa Unipa Maumere Latih Warga Budi Daya Ikan dan Produksi Pestisida Nabati

Maumere, Ekorantt.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nusa Nipa (UNIPA) Maumere memberdayakan masyarakat dengan mengadakan pelatihan pembuatan budidaya ikan dalam ember (Budikdamber) bagi rumah tangga dan kelompok usaha tani, di Kantor Desa Baopaat, Kecamatan Lela, Senin (20/5) lalu.

Budikdamber merupakan produk mahasiswa KKN Desa Baopaat yang dikoordinir oleh Oktavianus Siprianus, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Yulius Fredi Mariano, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial. Mereka didampingi Dosen Pendamping Lapangan, (DPL), Ambrosius A.K.S. Gobang.

Maria V. Agustina, mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, kepada Ekora NTT, menjelaskan, pembuatan budikdamber ini dilatarbelakangi oleh keadaan dimana kebutuhan akan ikan tergolong tinggi di Desa Baopaat. Namun akses pelayanan distribusi ikan segar oleh penjual eceran sangat jarang atau bahkan hampir tidak ada setiap hari.

Merespon kondisi tersebut, mahasiswa KKN memiliki inisiatif untuk memberikan pelatihan budidaya ikan secara mandiri dan sederhana bagi masyarakat dataran tinggi.

Menurutnya, teknik budidayanya mudah dan tidak menggunakan peralatan yang banyak. Barang-barang itu bisa didapatkan bebas di sekitar rumah.

“Dengan menggunakan wadah ember (gentong) yang telah diisi air, lalu kita masukan sekam padi atau arang dan kangkung yang masih berakar serta anakan lele. Kangkung dimasukan dalam gelas aqua dan digantung di sekeliling gentong menggunakan kawat pengait, ” jelas Maria.

Ia menambahkan, ikan yang dibudidayakan sendiri dan tidak membutuhkan biaya besar. Karena hanya untuk konsumsi setiap hari.

Jika usaha ini berkembang dengan baik dan dibuat dalam jumlah yang besar pula maka hasilnya dapat dipasarkan secara luas guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat Desa Baopaat.

Menurut Maria, ikan kaya akan manfaatnya khususnya bagi kesehatan, seperti membantu pertumbuhan otak dan tulang anak, mencegah penyakit jantung, mengurangi penyakit Alzheimer, mengurangi risiko depresi, dan meningkatkan asupan protein bagi anak-anak.

Selain budikdamber, para mahasiswa KKN juga mendampingi warga membuat pestisida nabati bagi kelompok usaha tani Desa Baopaat.

Pembuatan pestisida nabati dilatarbelakangi oleh keadaan dimana desa Baopaat didominasi area pertanian dan perkebuan sehingga tak jarang hama pertanian menyerang kebun para petani di sana.

Imelda Ermin Sophyati, mahasiswa Fakultas Pertanian menjelaskan, pestisida nabati yang berasal dari bahan-bahan organik ini yang sangat mudah ditemukan, seperti daun nimba, daun pepaya, buah labu jepang, kencur, sereh, bawang putih, daun kamboja, dan lengkuas.

Caranya, semua bahan-bahan dipotong halus, lalu ditumbuk dan disimpan dalam wadah ember yang sudah diisi air serta dicampur dengan larutan M4, gula, dan sabun colek. Kemudian wadah ditutup rapat selama empat hari untuk proses fermentasi.

Hasil fermentasi itulah yang dijadikan sebagai pestisida. Manfaatnya untuk membasmi hama pada semua jenis tanaman holtikuktura.

Di samping itu, para mahasiswa KKN bersama dosen pendamping lapangan membantu pemerintah desa menata salah satu spot wisata di dusun Medat, yaitu spot bukit Wolonbunga dengan membangun lepo ‘selfi’ yang diharapkan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.

Dosen Pendamping Lapangan Desa Baopaat, Sony Gobang, menjelaskan, pembuatan budikdamber dan pestisida nabati sangat bermanfaat bagi masyarakat desa Baopaat. Inovasi Ini merupakan program unggulan para mahasiswa KKN Desa Baopaat.

“Program ini juga mendukung program pemerintah dengan tagline ‘Ayo Makan Ikan’. Selain itu, program ini juga dalam rangka mendukung tema besar KKN Unipa 2019, yakni ‘Bakti Untuk Nian Tanah Sikka Menuju Pengembangan Kawasan Terpadu Berbasis Agropolitan, ” ucap Sony Gobang.

Sementara itu, Kepala Desa Baopaat, Hendrikus Hengki, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan para mahasiswa KKN Unipa.

Menurutnya, kehadiran mahasiswa KKN  pertama kali di Desa Baopaat banyak memberikan sumbangan positif bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.

Ia menuturkan, para mahasiswa juga terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti koor hari minggu, doa rosario selama bulan Maria dan kerja bakti di lingkungan gereja. Kegiatan positif yang dilakukan para mahasiswa KKN Unipa di desa Baopaat sangat memberikan rasa manfaat bagi masyarakat.

“Kami mengharapkan ada keberlanjutan jika ada program pembangunan di desa yang membutuhkan sinergisitas dari kampus Unipa Maumere, ” imbuhnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA