Mbay, Ekorantt.com – Anggota DPRD Kabupaten Nagekeo, Antonius Moti mendorong Pemerintah Kabupaten Nagekeo untuk menerapkan karantina terpusat.
Menurut politisi Golkar ini, pemerintah segera menyiapkan lokasi karantina terpusat. Dengan adanya lokasi karantina terpusat, tim medis bisa berkordinasi secara baik.
“Kalau di Kabupaten Ngada ada, Ende ada, kenapa Nagekeo tidak,” ujarnya saat diwawancarai awak media di Mbay, Kamis (30/4/2020).
Menurutnya, keputusan karantina mandiri tidak menjamin warga untuk melakukan karantina secara disiplin selama masa karantina.
“Yang kita lihat selama ini, karantina mandiri tidak menjamin orang bisa menjalankan karantina dengan baik dan sulit untuk melakukan pengawasan,” tutupnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Tim Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 telah mengkonfirmasikan seorang warga yang berstatus siswa dinyatakaan reaktif menurut hasil rapid test.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Nagekeo, Yohanes Don Bosco Do saat konferensi pers bersama awak media di Kantor Bupati Nagekeo, Rabu (29/04/2020).
Menurutnya, ada 10 siswa ditetapkan menjadi OTG karena memiliki riwayat kontak langsung dengan orang yang terpapar Covid-19 di sebuah komunitas pesantren Temboro, Magetan, Jawa Timur.
Ia menambahkan, kesepuluh siswa tersebut telah melakukan rapid test. Tujuh orang menjalani rapid test di Rumah Sakit Aeramo dan tiga orang di Puskesmas Kaburea, Kecamatan Wolowae. Dari hasil rapid test, 9 orang dinyatakan tidak reaktif sedangkan satu orang dinyatakan reaktif.
Seorang siswa yang reaktif ditempatkan di ruang isolasi khusus sesuai Protap kesehatan.
Belmin Radho