Akses Pasar Terbatas, Desa Detusoko Barat Kembangkan Inovasi ‘Dapur Kita’

Ende, Ekorantt.com – Ferdinandus Nando Watu, penggagas konsep ekowisata di Kabupaten Ende yang kini menjabat sebagai kepala desa Detusoko Barat, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende membuat gebrakan di tengah pandemi Covid-19 untuk membantu para petani di Kecamatan Detusoko dan Kecamatan Kelimutu.

Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Au Wula, Nando menginisiasi terbentuknya program ‘Dapur Kita’ (Desa mendukung Kota). Program ‘Dapur Kita’ adalah upaya membantu memasarkan produk pertanian milik petani kepada warga kota Ende dan sekitarnya.

“Inisiatif ini berangkat dari situasi sulit yang dialami oleh para petani hortikultura dalam memasarkan produk-produk pertanian mereka dengan akses pasar yang mulai terbatas,” ungkapnya pada Kamis, (14/5/2020)

Lalu, inisiatif ini dikolaborasikan antara BUMDes dengan Keuskupan Agung Ende (KAE) Siaga Covid-19. Kolaborasi ini merupakan upaya membantu petani dengan memasarkan produk pertanian secara online, dengan harga terjangkau sesuai harga pasaran yakni Rp75.000 per paket.

Nando mengaku, di tengah ancaman pandemi Covid-19, dampaknya tidak hanya mengubah sistem kerja di perkantoran, membatasi akses transportasi, para pekerja yang di-PHK, tetapi juga berdampak pada akses pasar masyarakat di tingkat desa pun kian dibatasi.

iklan

Akibatnya, para petani kesulitan menjual hasil komoditi dengan harga yang juga menurun drastis.

“Mungkin ini yang disebut dampak sosial-ekonomi yang dirasakan masyarakat akar rumput. Oleh karena itu, BUMDes Au Wula Desa Detusoko Barat bekerja sama dan berkolaborasi dengan Keuskupan Agung Ende (KAE) Tanggap Covid-19 melalui Paroki Santo Yoseph Detusoko, mencoba memberdayakan petani hotikultura di Desa dengan menyiapkan ‘Dapur Kita’ ini,” terangnya.

Nando berharap agar ‘Dapur Kita’ tersebut menjadi sarana yang bermanfaat guna mendistribusikan produk petani agar dapat sampai di tangan konsumen, cukup dari rumah saja.

“Dengan adanya social distancing, berakibat pada aktivitas untuk bepergian, termasuk aktivitas untuk membelanjakan kebutuhan harian. Karena itu, dalam upaya mendukung warga kota, aksi kami dari desa ini mencoba menyiapkan aneka sayuran sehat untuk para konsumen di perkotaan. Salam desa bergerak mendukung kota,” imbuhnya.

Nando juga menjelaskan bahwa selain menggagas ‘Dapur Kita’, Pemdes Detusoko Barat juga bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Detusoko dan pihak Paroki Siaga Covid-19, dengan memfasilitasi gedung dan fasilitas (sarana-prasarana) untuk karantina terpusat yakni di Asrama Putri St. Yoseph Detusoko.

Selain itu, lanjut dia, Desa Detusoko Barat juga bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan Daerah Ende, menyiapkan program ‘Pustaka Bergerak’ sebagai dukungan bagi anak-anak sekolah agar dapat meminjam buku gratis untuk dibaca di rumah selama masa dirumahkan.

“Pustaka Bergerak ini sebagai alternatif solusi selain metode dalam jaringan (daring) dan kunjungan guru ke rumah-rumah siswa (luring),” ujarnya.

Agnes Sombo, salah seorang petani mengaku bangga dengan gebrakan ‘Dapur Kita’ dari kepala desanya.

Menurutnya, gebrakan ini patut menjadi contoh di tempat lain juga khususnya di NTT demi membantu para petani.

“Gebrakan ini patut menjadi contoh sehingga BUMDes memberi dampak untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, apalagi desa-desa yang memiki potensi pertanian unggulan,” harapnya.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA