Panen Raya di Desa Woloau, Stok Beras di Ende Aman Kala Pandemi

Ende, Ekorantt.com – Kelompok Tani Mekar Baru di Desa Woloau, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, NTT boleh berbangga. Di tengah badai Covid-19, petani yang tergabung di dalamnya memetik hasil panen padi yang melimpah.

Ketua Poktan Mekar Baru, David Dode menuturkan, wabah corona memang menyakitkan. Semua orang tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi syukurnya, hasil panen musim ini tidak mengecewakan.

“Syukur bahwa di tengah pandemi virus corona ini, hasil panen padi di sini sangat memuaskan”, ujar Dode di lokasi panen pertengahan Mei lalu.

Hasil panen, ujar Dode, rata-rata 7 ton setiap hektarenya. Melimpahnya hasil panen tidak terlepas dari semangat para petani sejak masa tanam, perawatan hingga masa panen.

“Kita sebagai petani punya tanggung jawab menjaga stok pangan. Kalau kami ikut terus berdiam diri di rumah dan tidak mengolah lahan, lalu siapa yang akan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,” tandas Dode.

iklan

Keseriusan petani dan penyuluh pertanian diakui oleh Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Maurole, Romanus Sait. Walaupun berhadapan dengan pandemi global, semangat para petani tak kendur.

Romanus menegaskan, peran petani di tengah pandemi sangat dibutuhkan demi menjaga kestabilan stok beras.

“Desa Woloau merupakan salah satu lumbung padi Kabupaten Ende. Untuk itu, penyuluh bersama petani tetap berusaha agar stok pangan di Kabupaten Ende tetap terpenuhi,” ujar Romanus.

Perbanyak Benih

Melihat hasil panen yang melimpah, Dinas Pertanian Kabupaten Ende akan memperbanyak benih untuk kepentingan musim tanam mendatang.

Kepala Dinas  Pertanian Kabupaten Ende, Marianus Alexander mengatakan, benih padi akan diperbanyak di dua wilayah kerja BPP, yakni di Kecamatan Wewaria seluas 25 hektare dan di Kecamatan Maurole seluas 5 hektare. Benih nantinya akan disertifikasi dan disiapkan untuk petani di Kabupaten Ende.

“Kalau sudah ada sertifikatnya akan dibagikan ke kelompok tani dan masyarakat Kabupaten Ende,” sebut Alexander.

Di samping itu, hasil panen yang ada mampu menutupi kekurangan stok beras di Kabupaten Ende. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Ende, Matilda Gaudensia Ilmoe mengakui bahwa stok beras di Ende mengalami kekurangan  200 ribu ton pada bulan Maret hingga Oktober 2020.

Gaudensia meminta kepada petani untuk tidak menjual padi ke pedang luar daerah. Langkah ini dilakukan demi menjaga ketahanan pangan selama wabah Corona masih melanda.

“Saya berharap agar para petani tidak menjual gabah atau beras kepada para pedagang di luar daerah sehingga ketahanan pangan kita pun tidak mengalami kekurangan, khususnya pula selama wabah corona ini masih ada,” pungkas Gaudensia.

TERKINI
BACA JUGA