Ende, Ekorantt.com – Tujuh partai pengusung paket Marsel-Djafar dalam Pilkada Ende 2018 lalu- Golkar, NasDem, PDIP, Demokrat, PKB, PKPI, dan PKS- sedang membangun komunikasi politik demi menentukan kursi wakil bupati.
Saat dikonfirmasi Ekora NTT pada Rabu (8/7/2020), Ketua DPC Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Ende, Chairul Anwar menuturkan, hingga saat ini belum ada partai koalisi yang membangun komunikasi politik secara resmi ke DPC PKS Ende.
Menurut Chairul, dibutuhkan keseriusan kelompok koalisi, terutama Partai Golkar dalam membangun komunikasi politik.
“Kita berharap proses ini segera diselesaikan. Sampai hari ini, belum ada komunikasi dari nama-nama calon dari partai lain yang ke kantor kami. Sehingga saya anggap belum serius. Kami ingin wakil bupati berasal dari figur internal DPRD,” ujar Chairul.
“Kita minta Golkar harus lebih kencang lagi. Doronglah kader-kader yang ada di DPRD Ende,” tambahnya.
Dikatakannya, DPC PKS Kabupaten Ende mengusulkan figur partai yang ada di DPRD demi kemudahan dalam membangun komunikasi politik.
“Kita tetap hargai jika Golkar mengusung kader yang bukan DPRD. Itu sah-sah saja. Tentu ada mekanisme dan komunikasi politik yang akan dibangun. Prinsipnya proses ini segera dilakukan. Rakyat Kabupaten Ende sedang menunggu,” tegas Chairul.
Menanggapi pernyataan itu, Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Ende Megi Sigasare yang dikonfirmasi lewat sambungan telepon mengatakan bahwa pihaknya menghargai dan mengapresiasi sikap PKS Ende.
Partai Golkar, kata Megi, sedang membangun komunikasi politik dan menghargai proses dan tahapan di masing-masing partai politik.
“Kami hargai pendapat rekan-rekan pimpinan partai. Golkar pasti menempuh langkah bijak untuk membangun komunikasi politik. Sebagai Sekretaris Golkar dan Ketua Fraksi Golkar di DPRD, kami tetap menghargai keputusan Partai Golkar yang sudah mengusung Pak Heri Wadhi,” pungkas Megi.