Mau Jadi Peternak Babi Sukses? Om Bege: Harus Fokus

Larantuka, Ekorantt.com – Sepulang dari Malaysia pada tahun 2014 silam, Bernadus Gelang Muda menetap di kampung halamannya di Desa Lewoawang, Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur. Tiga tahun di kampung, Om Bege, begitu ia disapa, memulai usaha ternak babi.

“Tiga tahun berjalan, saya mengamati keadaan di kampung. Kira-kira usaha apa yang tepat untuk saya lakukan memenuhi kebutuhan hidup keluarga,” ceritanya kepada Ekora NTT, 24 Juli 2020 lalu.

Om Bege melihat bahwa kebutuhan daging babi sangat tinggi di pasaran. Banyak pembeli babi dari Maumere datang tiap minggu

“Mereka datang beli babi dalam jumlah puluhan ekor. Kebutuhan rumah tangga seperti ritual adat dan acara pernikahan selalu butuh babi,” jelasnya.

Berbekal keterampilan dan pengetahuannya sebagai peternak babi selama di negeri jiran Malaysia, Om Bege berkomitmen untuk membuka usaha ternak babi.

Tekadnya menjadi bulat karena mendapat dukungan dari pemerintah Kabupaten Flores Timur melalui program pengembangan peternak babi pemula.

Semula ia membangun kandang untuk tujuh ekor babi miliknya. Pada September 2017, ia bergabung dalam kelompok usaha ternak babi orang muda wirausaha pemula.

“Dari tujuh ekor ini, saya jual enam ekor untuk putar uang kembali. Lalu saya beli lagi lima ekor babi betina. Setelah itu dapat bantuan pembuatan kandang dan babi lima ekor dari Program Selamatkan Orang Muda,” tuturnya.

Sejak itu, ia fokus beternak babi hingga sekarang. Kini, ada 28 ekor babi di kandang pria yang kesehariaannya aktif sebagai anggota Linmas Desa Lewoawang ini.

Bagi Om Bege, beternak babi sangat potensial dan bisa mendatangkan keuntungan yang menjanjikan.

Menjadi peternak babi, tutur Om Bege, bukanlah hal yang sulit. Tidak butuh biaya yang banyak di awal, cukup butuh kemauan untuk kerja dan fokus. Pasti hasilnya memuaskan.

“Kalau dua ekor sulit. Mulailah dengan satu ekor babi dengan satu karung dedak. Tidak perlu ke bank untuk pinjam uang. Satu ekor babi dalam tiga bulan dijual, bisa beli lagi dua ekor anak dan satu karung pakan. Perlahan mulai, kita tidak rugi. Harus fokus,” saran Bege.

Menurutnya, banyak peternak babi pemula gagal karena tidak konsentrasi. Selain itu, beternak babi dianggap mahal karena mengandalkan pakan dari toko. Padahal makanan babi ada di sekitar kita.

“Makanan babi tidak susah. Kita ini petani punya lahan pertanian dan perkebunan yang banyak. Semua jenis rumput dan dedaunan yang dimakan oleh kambing dapat dimakan oleh babi. Tinggal diolah jadi pakan sesuai kebutuhan tingkatan umur babi,” jelasnya

Om Bege pun bersedia untuk berbagi ilmunya kepada orang muda yang berniat jadi peternak babi.

“Saya siap bantu teman-teman orang muda di Flores Timur. Jika mau serius dapat datang di lokasi peternakan saya. Saya beri pelatihan pembuatan pakan ternak, cara beternak babi dari awal pembuatan kandang, hingga proses perawatan kesehatan babi,” tutup Om Bege.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA