Unika St. Paulus Ruteng Mewisuda 847 Lulusan secara Virtual

Ruteng, Ekorantt.com – Unika Santu Paulus Ruteng mewisuda 847 lulusan secara virtual pada Kamis (12/11/2020). Wisuda dengan tema “Membangun Generasi Unggul yang Siap Mengabdi dan Mengembangkan Keilmuan bagi Masyarakat” ini dilakukan secara virtual demi mencegah penyebaran Covid-19.

Dalam sambutannya, Rektor Unika St. Paulus Ruteng, Romo Yohanes Servatius Lon mengucapkan terima kasih kepada para wisudawan karena mempercayakan Unika St Paulus Ruteng sebagai tempat untuk merawat cita-citanya.

Semua perlakuan akademis dan non akademis di kampus, kata Romo Servatius Lon, mendorong seseorang menjadi sarjana yang mandiri, kreatif, inovatif, dan produktif. Almamater telah membekali para wisudawan dengan bekal intelektual, bekal moral, dan bekal religius.

“Kiranya kekayaan akademis dan nonakademis yang diterima di kampus ini mampu bersaing di eral digital membuat anda kompetitif,” cetusnya.

Sementara Ketua Yayasan Santu Paulus Ruteng (Yaspar), Ledobaldus Rolling Mujur menegaskan bahwa membangun generasi unggul merupakan tugas semua pihak. Lembaga pendidikan mendapatkan tempat istimewa untuk melaksanakan tugas ini. Apakah karakteristik generasi unggul? Secara sederhana, ada tiga indikator.

Pertama, generasi unggul harus menguasai ilmu pengetahuan. Diferensiasi dalam dunia ilmu telah menyebabkan banyak kemajuan di banyak sektor. Dengan terfokusnya perhatian, setiap bidang menjadi semakin tajam. Dunia sekarang menuntut orang menjadi benar-benar ahli di bidang tertentu. Walaupun cenderung membuat orang menjadi kurang berpengetahuan di bidang lain, sistem ini telah berhasil melahirkan banyak ahli.

Kedua, generasi unggul itu harus unggul dalam moral dan spiritualnya. Dalam hal ini, akhlak menjadi suatu hal yang harus diperlukan. Akhlak mulia harus menjadi cerminan dari spiritual yang hebat.

Ketiga, generasi unggul harus memiliki peran sosial yang baik di lingkungannya sebab peran sosial di lingkungan bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Kita adalah bagian dari solusi kehidupan, bukan bagian dari problem kehidupan. Artinya, generasi unggul bukan pembawa masalah baru di tengah masyarakat yang sudah memiliki sangat banyak masalah,” jelasnya.

“Generasi unggul akan menemukan, menunjukkan, dan menawarkan jalan keluar ketika banyak jalan berakhir buntu,” tambahnya.

Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, I Nengah Dasi Astawa dalam sambutannya menegaskan bahwa wisuda merupakan rangkaian kegiatan yang tidak terpisahkan dengan kegiatan akademik yang telah dilalui oleh setiap mahasiswa. Bahkan, ini adalah titik akhir dari semua rangkaian akademik yang memadukan kegiatan formalistik dan serimonial.

Disamping itu juga, menurut Astawa, wisuda merupakan tonggak awal dari proses kehidupan dengan tantangan yang lebih dinamis dan lebih kompleks.

“Tatkala menjadi mahasiswa di lembaga pendidikan tinggi, tentu ruang lingkup tantangan yang dihadapi masih relatif terbatas, jika dibandingklan dengan tantangan di lingkungan ranah kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, setelah diwisuda jangan berhenti belajar dan menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang begitu sangat cepat dan pesat,” harapnya.

Adeputra Moses

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA