Ende, Ekorantt.com – Jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Ende per 6 Februari 2021 terus bertambah hingga 151 kasus. Angka ini menempatkan Kabupaten Ende pada urutan ke-5 tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur dari 20 kabupaten/kota.
Dengan bertambah jumlah itu, maka akumulasi positif Covid-19 di Ende menjadi 337 kasus. Adapun dua (2) yang meninggal dunia dan 184 dinyatakan sembuh.
Data rekapitulasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Ende yang diterima Ekora NTT pada Sabtu,(06/02/2021), dari jumlah tersebut, 80 persen yang terpapar Covid-19 menyebar di empat wilayah kecamatan dalam Kota Ende.
Rinciannya ialah, Kecamatan Ende Tengah 58 kasus, Kecamatan Ende Timur 37 kasus, Kecamatan Ende Selatan 22 kasus, dan Kecamatan Ende Utara 15 kasus.
Sementara untuk wilayah luar kota, Kecamatan Ndona terdapat 11 kasus, Kecamatan Lio Timur 3 (tiga) kasus, Kecamatan Ende dan Wolojita masing-masing 2 (dua) kasus dan Kecamatan Kota Baru 1 (satu) kasus.
Meningkatnya kasus Covid-19 tersebut akibat transmisi lokal yang telah masuk pada area perkantoran dan rumah tangga.
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat dari 151 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Ende, 148 diantaranya sedang menjalani karantina mandiri, 2 (dua) isolasi di RSUD Ende dan 1 (satu) isolasi di RS Wirasakti Kupang.
Berkaca Pada Penanganan Awal
Menanggapi lonjakan angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Ende, Ketua Aliansi Masyaraka Adat (AMAN) Nusa Bunga Philipus Kami mengatakan Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 harus belajar proses penanganan sejak awal pandemi.
Menurutnya, langkah-langkah penanganan baik koordinasi, sosialisasi, proses karantina, tracing dan penanganan kesehatan pada awal pandemi dianggap lebih efektif. Untuk itu, dia berharap Satgas Kabupaten Ende untuk berkaca dan dapat menggunakan pola penanganan awal pada masa pandemi untuk diterapkan kembali.
“Sekarang malah menurun semangatnya. Satgas hanya aktif di tingkat kabupaten sedangkan tingkat kecamatan dan desa malah mulai menurun, bahkan ada yang sudah tidak berjalan. Perlu dievaluasi dan digerakan kembali,”ujar Philipus Kami.
Philipus juga berharap, koordinasi lintas sektor serta koordinasi penanganan antar daerah menjadi penting. “Jadi antar kepala daerah mesti berkoordinasi baik. Ini kan pandemi dan manusia menjadi media penyebaran, maka mobilitas manusia antar daerah benar-benar dipantau dan dipastikan aman,”ungkap dia.