Kredit Mikro Merdeka Bantu Pelaku UMKM Keluar dari Jeratan Rentenir

Maumere, Ekorantt.com – Sektor UMKM ikut terseret di tengah meluasnya wabah Covid-19. Akibatnya, pelaku UMKM kewalahan mengembangkan usaha. Nahasnya lagi, rentenir memanfaatkan situasi ini dengan mematok bunga pinjaman yang tinggi.

Di tengah situasi seperti ini, Bank NTT melakukan terbososan dengan meluncurkan produk Kredit Mikro Merdeka (KMK) pada 17 Juli 2020 lalu. Kredit Mikro Merdeka bermaksud untuk memerangi rentenir dan membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Nilai maksimal kreditnya yakni lima juta rupiah.

Sejak diluncurkan, manajemen Bank NTT Cabang Maumere terus memberikan sosialisasi KMK kepada masyarakat, terutama kepada pelaku UMKM.

Bertempat di Kafe Dapur Sunda pada 10 Februari 2021, manajemen Bank NTT Cabang Maumere menggelar sosialisasi kepada 26 Pelaku UMKM di Sikka dengan tetap menerapkan protokoler kesehatan yang ketat.

Kepada para pelaku UMKM yang tergabung dalam Asosiasi Pelaku Usaha Unitas (AKUNITAS) Sikka dan mitra jasa pengiriman lokal Desgo dan Belpoi dijelaskan tentang layanan Bank NTT seperti Kredit Mikro Merdeka, QRIS dan Agen Dia Bisa.

Secara terpisah, Pimpinan Bank NTT Cabang Maumere, Stefanus Tuga menuturkan, Bank NTT terus mengajak masyarakat untuk mengakses modal melalui Kredit Mikro Merdeka.

Khusus layanan Dia Bisa, papar Stefanus, sudah ada 451 agen per Januari 2021 dengan transaksi sebanyak 3.500 kali transaksi. Animo masyarakat cukup tinggi dalam menggunakan layanan Dia Bisa.

Diterangkannya, agen hanya memerlukan HP android untuk mengoperasikan aplikasi tersebut. Setiap agen wajib mempunyai QRIS (Quick Response Indonesia Standard) yakni metode transaksi pembayaran dengan menggunakan scan kode QR yang sudah distandardisasi oleh Bank Indonesia. Selain untuk mempermudah pembayaran di era digital, QRIS membntu pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19.

Stefanus menargetkan, setiap desa di Kabupaten Sikka memiliki agen Dia Bisa. Sasarannya, semua pelaku usaha terutama BUMDes dan UMKM.

“Semua akan dilakukan secara bertahap, seperti yang dilakukan pada BUMDes Desa Watugong. Dalam rangka Festival Desa Binaan Bank NTT,” ujarnya.

Stefanus menambahkan “desa binaan dalam arti, Bank NTT melakukan pembinaan dari segi perbankan dan transaksi non tunai. Sehingga ke depannya transaksi lebih mudah dan efisien”.

Cucun Suryana

spot_img
TERKINI
BACA JUGA