Dixxxie Vuturama, Hip Hop Jadi Teman Bercerita

Maumere, Ekorantt.com –“Bila kau percaya biarkan aku temanmu, bila tidak sepaham jangan bilang saya hianatimu.”

Itulah sepenggal lirik dari lagu Moonwaves karya Dixxxie Vuturama featuring Samzee rappers asal kota Yogyakarta. Lagu yang rilis pada 6 Februari lalu ini adalah karya baru yang berbeda dari trend musik hip hop sekarang. Terutama dalam daftar panjang karya musik hip hop Dixxxie Vuturama.

Bila tren musik hip hop saat ini lebih sering memamerkan kekuatan, perlu baginya untuk mencari suatu warna baru. Maka lahirlah Moonwaves yang ia ciptakan dalam waktu seminggu di Yogyakarta akhir tahun lalu.

Dixxixe menuturkan, projek lintas daerah ini sudah sering dilakukan. Samzee mengerjakan bagiannya dan Dixxxie menyelesaikan bagiannya. Proses rekaman sampai shooting video klip pun dilakukan secara terpisah di Yogyakarta dan Maumere. Projek lagu ini diproduseri oleh Arieston FX dan didirect oleh Andry Sola, mereka adalah anak muda Maumere.

Uniknya Dixxxie dan tim memilih Wuring untuk lokasi video klip Moonwaves. Hampir tidak pernah musisi lokal memilih Wuring, namun menurutnya Wuring tepat untuk lagu ini.

iklan

“Sesuai dengan lirik terbangun dini hari kuterapung di lautan,” ucap Dixxxie. Rumah-rumah apung di Wuring menggambarkan jelas lirik terapung dan terbangun di lautan. “Bangun pagi sudah di laut.”

Dixxxie Vuturama dan Hip hop

Ananius Aprico Logho itulah nama asli pria berperawakan tinggi itu. Sarjana pada program studi teknik elektro Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya ini tekun mempelajari musik hip hop semasa kuliah dulu. Terbukti beberapa karya dihasilkannya selama duduk dibangku kuliah.

Dixxxie adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Dalam tubuhnya mengalir darah Lio Watuneso dan Lela.

Nama Dixxxie sendiri membawa peruntungan baginya didunia hip hop. Dixxxie pernah mengikuti lomba-lomba beat maker yang diprakarsai oleh 16 Bar dan masuk dua besar. Ia juga pernah menggandeng musisi hip hop dari luar daerah seperti Surabaya, Jogja, Malang, Ambon, dan Papua.

Dixxxie mengakrabi hip hop sejak tahun 2012. Ia memulainya dengan belajar membuat lagu dan beat. Tantangan kala itu adalah tak ada recording musik hip hop di Maumere.

“Yang ada hanya recording musik kampung waktu itu, jadi saya belajar sendiri untuk buat beat,” ungkapnya.

Karya pertama alumnus SMKN 1 Maumere ini bertajuk Stay On The Light keluar pada tahun 2015 setelah menggabungkan diri pada Cru Father Said.

Saat ini di kota Maumere atau NTT pada umumnya semakin banyak musisi yang mengambil jalan hip hop.

“Kebanyakan di sini mereka menggandeng musik hip hop dan musik pesta, mungkin itu pasarnya sekarang,” kata Dixxxie.

Cerita tentang Hip hop mengingatkan pria kelahiran 1994 itu juga pada kisah awal ia memilih jalan hip hop. Awalnya ia mencoba musik metal.

“Waktu itu skill berteriak dalam kelas sangat berguna waktu saya coba musik metal,” kata Dixxxie diiringi tawa.

Saat ditanya mengapa meninggalkan metal Dixxxie tegas menjawab “di hip hop saya lebih banyak berbicara.”

Dalam musik metal, kata Dixxxie, penyampaian pesan lagunya harus singkat, padat, jelas. Berbeda dengan hip hop yang bisa menyampaikan pesan si penulis lirik lagu dan lebih universal sifatnya.

Baginya, hip hop adalah hidup, hip hop juga teman yang siap menjadi tempatnya bercerita selain kepada sesama manusia.

Saat ini, Dixxxie disibukkan dengan permintaan pembuatan video lirik untuk projek lagu, dan ikut ambil bagian dalam kerja kerja Komunitas Kahe.

Dixxxie dengan jujur mengatakan tidak memiliki mimpi yang luar biasa dengan musik hip hop. Ia hanya berharap pesan-pesannya sampai ke telinga dan hati pendengar.

“Sekiranya dari lagu lagu saya ada yang pendengar tangkap, ucapnya dengan senyum.

Sekitar 60 lagu hip hop dengan nama Dixxxie Vuturama rasanya sudah menggambar jelas kecintaan Dixxxie di genre musik yang unik ini. Ia mengakui karya musiknya adalah obat mujarab saat menemukan situasi hidup yang tak menentu. Sebut saja The Leak, yang ia sebut obat saat pikiran sedang buntu.

Perbincangan kami berakhir saat Dixxxie Vuturama mengutarakan prinsip hidupnya life for something or dye for nothing.

“Jangan sampai mati hanya tinggal nama tanpa ada sesuatu yang mengingatkan orang orang pada kita, oh, dia pernah ini, lagunya pernah menyentuh saya atau pernah bantu orang, ketimbang hidup hanya buat susah, buat ribut,” tutup Dixxxie Vuturama.

Aty Kartikawati

TERKINI
BACA JUGA